Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, pemerintah menyiapkan tambahan bantuan untuk penanganan bencana dan pengungsi di sekitar Gunung Sinabung di Desa Merdinding, Kecamatan Payung, Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara, yang meletus Minggu (29/8).

"Ini bencana lokal. Meski demikian pemerintah pusat tetap memberikan perhatian. Kementerian terkait seperti Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan sudah bikin posko di sana untuk memberikan pelayanan kepada penduduk yang mengungsi," kata Agung Laksono usai meninjau Pasar Segar dan Ramah Mandiri serta Pasar Swalayan Farmer`s Market di Kelapa Gading, Jakarta, Senin.

Menurut dia, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat sudah memberikan bantuan awal Rp500 juta untuk membantu pemerintah daerah menangani dampak bencana dan berencana memberikan bantuan tambahan jika diperlukan.

"Nanti ada tambahan lagi, sedang dihitung oleh tim karena kondisi mungkin berkembang. Kita pantau terus perkembangannya. Kita lihat dalam 10 hari saja sudah habis Rp16 miliar," katanya.

Ia mengatakan sampai saat ini pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih bisa menangani dampak letusan gunung dengan ketinggian 2.640 meter di atas permukaan laut yang menunjukkan peningkatan aktifitas vulkaniknya beberapa hari terakhir.

Bantuan masyarakat bagi warga yang harus mengungsi untuk menghindari dampak letusan Gunung Sinabung, kata Agung, juga sudah mulai mengalir melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pada kesempatan itu Agung juga meminta penduduk sekitar Sinabung tetap berada di pengungsian selama status gunung berapi masih "awas".

"Selama masih `awas` warga diminta tetap di pengungsian. Sampai kemarin pengungsi sebanyak 18.660 orang, mereka tinggal di 15-17 titik pengungsian. Kemungkinan jumlahnya bisa bertambah," katanya.

Menurut data BNPB, sampai Senin pukul 09.00 WIB letusan Gunung Sinabung di Provinsi Sumatra Utara telah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan membuat sekitar 21.096 warga mengungsi di di delapan kecamatan.

Setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Sinabung menjadi "awas", Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melakukan rapat koordinasi dengan sektor terkait serta melakukan tinjauan ke lokasi bencana dan melakukan evakuasi penduduk ke tempat yang lebih aman.

Posko penanggulangan bencana, dapur umum, tangki air minum serta fasilitas mandi cuci kakus sudah dibangun di lokasi pengungsian.

Selain Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, BNPB juga sudah memberikan bantuan uang Rp500 juta untuk penanganan bencana dan pengungsi sementara Kementerian Kesehatan memberikan bantuan berupa 27.000 masker, 135 dus makanan pendamping ASI, dua koli obat-obatan dan tenaga medis.

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara juga mengirimkan bantuan logistisk antara lain berupa 50 ton beras, 14.000 kaleng ikan kalengan, satu mobil tangki air mineral, 1.000 botol kecap; 240 kilogram mie goreng, delapan bal kain sarung, 500 potong selimut, 50 set tenda, serta 200 buah tikar.

Sebanyak 486 personil TNI, 378 personil Polri, 100 personil Tagana dan 17 tenaga medis dari Dinas Kesehatan juga sudah digerakkan ke lokasi pengungsian untuk membantu warga yang menjadi korban.
(M035/B010)