“Diplomat adalah pelayan WNI. Saya memastikan KBRI London terus hadir untuk melayani dan melindungi masyarakat Indonesia di Inggris dan Irlandia,” kata Dubes Desra, seperti dikutip dari pernyataan tertulis Kedutaan Besar RI di London yang diterima di Jakarta, Minggu.
Desra sempat melakukan kunjungan ke Kota Oxford pada 22 Mei lalu, juga Liverpool pada 27 Mei dan Manchester pada 29 Mei, guna memastikan manfaat keberadaan perwakilan negara di luar negeri dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Kegiatan pertemuan dengan masyarakat Indonesia, kata KBRI London, dilakukan secara berkala untuk menghadirkan diplomasi yang membumi, terutama pada masa pandemi ini guna memastikan perlindungan, pelayanan, serta upaya menjaga semangat dan kesehatan mental bagi para WNI.
“Selain itu, saya dan tim terus memberikan semangat agar para diaspora terus mencintai dan membangun tanah air, meski jauh di rantau,” ujar Desra.
Puluhan masyarakat Indonesia, yang terdiri dari unsur diaspora, mahasiswa, profesional, hingga ilmuwan, turut hadir dalam pertemuan dengan Dubes Desra dan berbagi saran, ide, maupun masukan bagi peningkatan pelayanan KBRI London dan kerja sama dalam mempromosikan profil Indonesia.
Selain ramah tamah dan silaturahim, tim KBRI London dan Dubes Desra juga sempat menyelenggarakan program pelayanan "jemput bola" keimigrasian dan kekonsuleran bagi WNI di Manchester.
Di kota itu, pelayanan kekonsuleran diberikan dengan mematuhi aturan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat sesuai peraturan pemerintah setempat. Lebih dari 70 WNI telah mendapatkan pelayanan kali ini.
Layanan "jemput bola" merupakan inisiatif KBRI London untuk menjangkau kebutuhan kekonsuleran warga, seperti perpanjangan paspor, khususnya di lokasi-lokasi yang membuat WNI terkendala untuk datang langsung di London karena peraturan pembatasan perjalanan akibat pandemi.
Dalam dua bulan terakhir, KBRI London telah melakukan pelayanan "jemput bola" di kota Dublin, Edinburgh, Cardiff, Exeter, dan Manchester.
Baca juga: Muslim Indonesia di Inggris bersilaturahmi melalui pengajian online
Baca juga: Lockdown dibuka, warga Inggris padati kafe dan tempat wisata