Mentan dan Menkop-UKM dorong program korporatisasi UMKM pertanian
30 Mei 2021 17:42 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Koperasi UMK Teten Masduki mendengarkan penjelasan dari Rektor IPB Arif Satria, soal komoditas pertanian yang ditanam oleh petani di rumah kaca di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB di Desa Cikarawang, Dramaga, Bogor, Minggu (30/5/2021). ANTARA/Riza Harahap.
Bogor (ANTARA) -
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mendorong program korporatisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang pertanian dengan pendampingan dari perguruan tinggi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan hal itu saat berkunjung ke Agribusiness and Technology Park Institut Pertanian Bogor (ATP IPB) di Desa Cikarawang, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki berkunjung ke ATP IPB meninjau tanaman dan ikan yang dibudidayakan oleh pelaku UMKM pertanian binaan IPB di beberapa rumah kaca.
Baca juga: Mentan janjikan produksi petani daerah Food Estate bisa diekspor
Menteri Pertanian dan Menteri Koperasi UKM juga melakukan diskusi dengan Rektor IPB Arif Satria.
"Hari ini saya dan Pak Teten berada di IPB, dalam kaitan mempersiapkan konsep yang terukur dan terencana di bidang pertanian. Artinya komoditas unggul hasil riset dan uji coba di kampus, harus bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang mungkin bisa diterapkan di masyarakat," katanya.
Menurut Syahrul, program korporatisasi UMKM bidang pertanian ini sasarannya adalah mendorong penguatan kelembagaan pada petani berskala UMKM. Pada pelaksanaannya, pelaku UMKM pertanian ini ada pendampingan dari perguruan tinggi yakni IPB.
"Adanya pendampingan dari perguruan tinggi, yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil riset, akan dapat membangun pertanian modern di berbagai daerah," katanya.
Baca juga: MenkopUKM dorong pemda kembangkan rumah produksi bersama UMKM
Membangun pertanian modern pada skala UMKM, kata dia, adalah membangun pertanian dengan menggunakan komoditas unggul, teknologi modern, serta penguatan kelembagaan melalui korporasi, sehingga ada jaminan pembiayaan dan pemasaran hasil.
Syahrul menegaskan Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, dan perguruan tinggi yakni IPB akan bekerjas ama dalam mengembangkan hulu hingga hilir sektor pertanian.
Kementerian Koperasi UKM bertugas membentuk kelembagaan yakni koperasi, Kementerian Pertanian melakukan budi daya dan peningkatan produktivitas petani, sedangkan perguruan tinggi mengkoordinir budidaya tersebut baik di hulu maupun hilir.
Menurut Syahrul, sesuai arahan Presiden Joko Widodo kementerian perlu melibatkan perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi produk, khususnya produk pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mendorong program korporatisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang pertanian dengan pendampingan dari perguruan tinggi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan hal itu saat berkunjung ke Agribusiness and Technology Park Institut Pertanian Bogor (ATP IPB) di Desa Cikarawang, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki berkunjung ke ATP IPB meninjau tanaman dan ikan yang dibudidayakan oleh pelaku UMKM pertanian binaan IPB di beberapa rumah kaca.
Baca juga: Mentan janjikan produksi petani daerah Food Estate bisa diekspor
Menteri Pertanian dan Menteri Koperasi UKM juga melakukan diskusi dengan Rektor IPB Arif Satria.
"Hari ini saya dan Pak Teten berada di IPB, dalam kaitan mempersiapkan konsep yang terukur dan terencana di bidang pertanian. Artinya komoditas unggul hasil riset dan uji coba di kampus, harus bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang mungkin bisa diterapkan di masyarakat," katanya.
Menurut Syahrul, program korporatisasi UMKM bidang pertanian ini sasarannya adalah mendorong penguatan kelembagaan pada petani berskala UMKM. Pada pelaksanaannya, pelaku UMKM pertanian ini ada pendampingan dari perguruan tinggi yakni IPB.
"Adanya pendampingan dari perguruan tinggi, yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil riset, akan dapat membangun pertanian modern di berbagai daerah," katanya.
Baca juga: MenkopUKM dorong pemda kembangkan rumah produksi bersama UMKM
Membangun pertanian modern pada skala UMKM, kata dia, adalah membangun pertanian dengan menggunakan komoditas unggul, teknologi modern, serta penguatan kelembagaan melalui korporasi, sehingga ada jaminan pembiayaan dan pemasaran hasil.
Syahrul menegaskan Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, dan perguruan tinggi yakni IPB akan bekerjas ama dalam mengembangkan hulu hingga hilir sektor pertanian.
Kementerian Koperasi UKM bertugas membentuk kelembagaan yakni koperasi, Kementerian Pertanian melakukan budi daya dan peningkatan produktivitas petani, sedangkan perguruan tinggi mengkoordinir budidaya tersebut baik di hulu maupun hilir.
Menurut Syahrul, sesuai arahan Presiden Joko Widodo kementerian perlu melibatkan perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi produk, khususnya produk pertanian.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: