Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan sebanyak 29.339 jiwa masyarakat melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19, sehingga berpotensi meningkatnya orang terpapar virus corona.

"Sebanyak 29.339 warga yang kontak erat ini berdasarkan hasil pelacakan, penelusuran dan pengujian dalam mendeteksi sebaran kasus COVID-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil pelacakan dan penelusuran pada Sabtu malam, kasus kontak erat dengan pasien COVID-19 mencapai 29.339 jiwa tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.

Baca juga: 1.925 pasien COVID dirawat di RS Wisma Atlet Kemayoran

Sementara itu, kasus suspek COVID-19 sebanyak 10.631 jiwa, kasus probable 15 dan meninggal probable 17 orang, karena meningkatnya mobilitas masyarakat pasca lebaran dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Dalam seminggu terakhir orang yang terpapar dan dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 1.241 orang. Sementara orang yang meninggal dunia akibat virus itu berjumlah 21 orang," katanya.

Baca juga: Rusunawa dan Akbid Kudus mulai terisi pasien COVID-19 bergejala ringan

Menurut dia kondisi ini artinya orang yang terkonfirmasi COVID-19 pekan ini mengalami sedikit penurunan, dimana lonjakan atau penularan masif masih terjadi terutama di Kabupaten Bangka, Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Belitung, Bangka Selatan, lalu Belitung Timur.

Sementara orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 naik dibandingkan dengan pekan sebelumnya, dimana lonjakan kasus kematian atau orang meninggal terjadi terutama di Kabupaten Bangka, Kota Pangkalpinang, Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Selatan, lalu Kabupaten Belitung Timur.

Baca juga: RSUD Cipayung sebut kenaikan pasien COVID-19 masih tertangani

"Hari ini 176 orang yang terkonfirmasi COVID-19, dimana secara nasional hal itu menempatkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di posisi 10 penambahan harian kasus dengan kumulatif 17.922 orang," katanya.

Menurut dia terjadinya penularan COVID-19 yang masif dan lonjakan kasus kematian di sejumlah daerah ditengarai disebabkan oleh meningkatnya mobilitas dan kegiatan berkerumun masyarakat di tempat-tempat keramaian dan fasilitas publik baik untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, tak terkecuali aktivitas keagamaan dan rekreasi/pariwisata, lantaran melalaikan dan mengabaikan atau tidak mengindahkan penerapan protokol kesehatan.

"Tidak hanya iyu, ketidakdisiplinan mereka yang dinyatakan positif COVID-19 untuk menjalani isolasi atau karantina mandiri di rumah/tempat tinggalnya serta ketidakpedulian masyarakat untuk turut serta melakukan pengawasan terhadap orang yang positif menambah panjang daftar orang yang terpapar di Babel," katanya.