Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyerahkan dana sebesar Rp500 juta untuk bantuan dana operasional awal bagi korban letusan gunung Sinabung.

"Alokasi bantuan dana itu ditujukan kepada Provinsi Sumatera Utara Rp300 juta dan Kabupaten Tanah Karo Rp200 juta," kata Kepala Pusat Penerangan dan Humas BNPB, Priyadi Kardono di Jakarta, Minggu.

Proyadi menjelaskan, BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana ke lokasi kejadian.

Tim reaksi cepat itu berangkat bersama tim lainnya diantaranya dari Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan.

Tim dari BNPB dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat, Soetrisno dan Deputi Bidang ogistik dan Peralatan, Samidjan.

Pada saat ini tim telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait baik tingkat provinsi maupun kabupaten.

"Tim gerak cepat merupakan respons terhadap instruksi Presiden agar BNPB segera bertindak cepat untuk melakukan upaya penanggulangan bencana letusan Gunung Sinabung," katanya.

Untuk itu, BNPB terus melaporkan secara reguler perkembangan upaya penanggulangan bencana letusan Gunung Sinabung kepada Presiden.

Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara meletus pada Minggu dinihari sekitar pukul 00.15 WIB

Sebelumnya Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu mulai menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap hitam pada hari Sabtu (28/08) pagi.

Gunung yang terakhir kali tercatat aktif pada 400-an tahun yang lalu, saat ini berada dalam status waspada, setelah selama ini dalam status normal.

Berkaitan dengan letusan gunung itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengakui bersalah karena prediksi dan analisa Gunung Api Sinabung meleset.

Kabar tersebut disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief, Minggu siang.

Sebelumnya, Kepala PVMBG memprediksi bahwa Gunung Sinabung tidak akan meletus.(*)
(T.W004/R009)