Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, yang kini sedang mencari terobosan diplomatik mengenai Semenanjung Korea, mulai melakukan upaya baru untuk mendekati pemerintah Korea Utara, menurut laporan The New York Times.
Mengutip para pejabat yang tak disebut namanya dan kalangan analis, surat kabar mengatakan, sebuah tawaran baru untuk Pyongyang akan didahului dengan taktik tekanan tambahan.
Namun surat kabar mengisyaratkan, pemerintah Presiden AS Barack Obama menyimpulkan bahwa tekanan saja tidak akan cukup untuk menggerakkan diktator Korea Utara, Kim Jong-Il.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton meminta ide dari para pakar luar dan mantan pejabat mengenai langkah-langkah kebijakan mendatang terhadap Korea Utara, pada satu pertemuan tingkat tinggi pekan lalu, kata laporan itu.
Konsensus, bahkan di antara tokoh-tokoh, adalah bahwa AS perlu melanjutkan beberapa bentuk kontak dengan Kim, kata surat kabar itu.
Hillary Clinton menyatakan bersabar dengan kebijakan yang sekarang ini dijalankan, yang berdasar pada sanksi-sanksi ekonomi dan latihan-latihan angkatan laut bersama AS-Korea Selatan, yang dilancarkan sebagai tanggapan atas tenggelamnya sebuah kapal perang Korea Selatan Maret lalu.
Korea Selatan, berdasarkan hasil investigasi tim multinasional, mempersalahkan Korea Utara, berkaitan dengan tenggelamnya kapal yang menewaskan 36 pelaut itu, kata Times.
Di antara saran terbaru terhadap Pyongyang adalah datang dari Stephen Bosworth, utusan khusus untuk Korea Utara, menurut laporan itu.
Dia mengunjungi Pyongyang pada Desember untuk menjajaki prospek perundingan, namun pemerintah Obama tak segera memutuskan kapan jadwal pertemuan tersebut ditindaklanjuti, kata The Times.
(H-AK/A011/S026)
AS Pertimbangkan Pendekatan Baru untuk Korut
28 Agustus 2010 14:24 WIB
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton. (ANTARA/REUTERS)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: