Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan status terkini kasus harian COVID-19 di Malaysia hingga 28 Mei jam 12:00 tengah hari mencapai 8.290 yang merupakan kasus tertinggi semenjak pandemi di negara ini.

Dirjen Kesehatan KKM Malaysia, Noor Hisham Abdullah mengemukakan hal itu di Putrajaya, Jumat.

Noor Hisham melaporkan pada waktu yang sama kasus sembuh mencapai 4.814 orang, kasus aktif 72.823, kasus yang memerlukan perawatan di ICU 808 orang, kasus yang memerlukan bantuan pernapasan 403 dan kematian 61 kasus.

Baca juga: Malaysia batasi operasi perniagaan hingga jam 20.00
Baca juga: Sidang MKN setuju perketat PKP 3.0 di Malaysia


Sebanyak 61 kasus kematian melibatkan 18 kasus di Selangor, delapan kasus di Negeri Sembilan, tujuh kasus di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, lima kasus di Kedah, masing-masing empat kasus di Johor dan Sarawak, masing-masing tiga kasus di Melaka dan Perak , masing-masing dua kasus di Pulau Pinang, Kelantan, Wilayah Persekutuan Labuan, dan Terengganu, serta satu kasus di Sabah.

Sementara itu Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan sebanyak 24 klaster Hari Raya Idul Fitri telah dicatatkan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) hingga 27 Mei.

"Paling membimbangkan apabila KKM mendapati kebanyakan kasus positif dilaporkan melibatkan individu yang tidak bergejala. Bagi klaster ini, sebanyak 699 kasus tidak bergejala telah terdeteksi dibanding yang bergejala yaitu 151 kasus," katanya.

Klaster Hari Raya Idul Fitri terbanyak di Tumpat, Kelantan yaitu 224 kasus, Klaster Simpang Sahari di Labuan mencatatkan 123 kasus.

"Saya amat berharap rakyat terus patuhi SOP memandang kasus positif semakin meningkat naik dan hari ini telah mencapai lebih 8.000 kasus," katanya.

Baca juga: 64.046 anak di Malaysia terjangkit COVID-19
Baca juga: Kasus harian COVID-19 di Malaysia tembus 7.289