Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Masyarakat (Humas) Markas Besar Kepolisian Indonesia (Mabes Polri), Brigadir Jenderal Polisi Iskandar Hasan mengakui kejahatan menguras harta dengan menghipnotis korban saat ini memang tengah jadi pembicaraan, tepatnya setelah video perampokan kasir di sebuah toserba di Lampung tersebar luas ke masyarakat.
"Untuk masyarakat, agar terhindar dari kejahatan itu, sebaiknya jangan 'pamer' harta di tempat keramaian. Sebab, pelaku hipnotis biasanya akan cari sasaran orang hartanya bendanya mudah terlihat," kata Iskandar, Jumat malam.
Selain itu, warga juga diminta untuk menghindari percakapan dengan orang yang tidak dikenal. Sebab dari percakapan itulah, tubuh akan mudah dihipnotis.
Kalau memang harus memakai perhiasan berlebih, sebaiknya tingkatkan kepercayaan diri, pikiran jangan sampai kosong, dan sebagainya. Agar, pengaruh-pengaruh negatif yang ingin disusupkan pelaku hipnotis ke tubuh korbannya, terbelenggu .
"Itulah tipe ringan dari saya," ungkap Iskandar.
Tipe itu, menurut Iskandar, juga bisa dilakukan oleh warga yang berprofesi sebagai kasir. "Saya sudah lihat video perampokan di toserba Lampung itu, dan tipe yang sudah saya sebutkan itu juga bisa diterapkan kasir," katanya.
Untuk kasir, sebaiknya berjiwa tegar, bila melihat ada yang tidak beres dengan orang-orang yang sekitar, atau ada orang yang coba mengalihkan perhatian, sadarkan diri anda, lalu kunci loker uang.
Setelah itu dilakukan, perhatikan satu persatu wajah-wajah orang disekitar anda dan mulailah bekerja dengan meminta mereka tertib.
"Kalau sudah ada banyak orang di meja kasir, lalu orang tersebut mencoba cari kesempatan mengalihkan perhatian, itu tanda-tanda akan terjadi hal yang tidak diinginkan, jadi sebaiknya langsung kunci loker, perhatikan wajah mereka, lalu minta mereka untuk tertib," terang Iskandar.
Kalau hal yang tidak diinginkan itu tetap terjadi, sebaiknya langsung lapor polisi, agar pelaku bisa cepat ditangkap. Dan bila korban, bisa mengenali wajah pelaku, polisi juga bisa mensket wajahnya, agar pelaku kejahatan itu, menjadi lebih mudah dikenali.
Terkait dengan perburuan terhadap wanita-wanita gemuk yang jadi rekan kerja dua warga negara asing yang sudah ditangkap petugas dalam kasus perampokan sebuah toserba di Lampung masih dalam perburuan.
"Pelaku sudah dikenali, dan perburuan terhadap keduanya masih dilakukan. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, pelaku bisa segera ditangkap," harap jenderal berbintang satu itu.(*)
(ANT-136/R009)
Mabes Polri : Jurus Jitu Terhindar dari Hipnotis
28 Agustus 2010 01:03 WIB
Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Iskandar Hasan. (ANTARA/ Reno esnir)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: