Jakarta (ANTARA News) - Anggota komisi VII DPR-RI Nuryasin menilai pemerintah tidak peka dan terlihat kebingungan jika tetap menaikkan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram.

"Pemerintah sangat tidak peka dan bingung jika tetap menaikkan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram," kata Nuryasin kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya pemerintah berencana menaikkan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram dengan alasan untuk mengurangi disparitas (perbedaan) harga dengan tabung ukuran 12 kilogram.

Nuryasin juga mengatakan, apabila pemerintah bersikukuh menaikkan harga sebagai tindakan kurang cerdas.

"Ini pemerintah kurang cerdas kalau mau menaikkan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram, karena masalahnya bukan di situ," kata Nuryasin.

Menurut dia, pangkal masalah berbagai persoalan tabung gas tiga kilogram, namun akibat belum adanya pemahaman masyarakat dalam hal penggunaan gas.

"Masalahnya bukan di tabung tetapi pemahaman masyarakat yang belum mengerti benar soal penggunaan gas elpiji," kata Nuryasin.

Karena itu Nuryasin justru lebih setuju dengan program Satgas untuk melakukan, pertama, langkah sosialisasi dan edukasi masyarakat. Kedua, Investigasi dan ketiga membuat sistemm informasi secara cepat oleh Kementerian Kominfo.

"Tapi untuk bangun sistem informasi ini kenapa ke Menkominfo bukan dilakukan oleh PT Pertamina saja. Ini yang tidak cocok," kata Nuryasin..

Ia juga menjelaskan selama program konversi ini pemerintah mendapatkan "keuntungan" Rp19 triliun. (J004/K004)