Jakarta (ANTARA) - Saham Hong Kong berakhir datar pada Jumat, karena kenaikan harga saham-saham perusahaan sumber daya diimbangi oleh penurunan harga saham-saham perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan, tetapi membukukan kinerja minggu terbaik dalam lebih dari tiga bulan karena kekhawatiran inflasi memudar.
Indeks Hang Seng tidak berubah di 29.124,41, sedangkan indeks Hang Seng China Enterprises (HSCE) turun 0,5 persen menjadi 10.793,55 poin.
Indeks teknologi Hang Seng dan indeks perawatan kesehatan Hang Seng masing-masing turun 2,1 persen dan 3,1 persen.
Pencetak kenaikan harga saham tertinggi di Hang Seng adalah CK Asset Holdings Ltd, yang naik 6,02 persen, sedangkan pelemahan terbesar adalah Haidilao International Holding Ltd, yang turun 6,89 persen.
Perusahaan sumber daya naik, dengan indeks bahan Hang Seng naik 1,9 persen, setelah laporan anggaran sebesar 6 triliun dolar dari Presiden AS Joe Biden meningkatkan sentimen.
Untuk minggu ini, indeks Hang Seng naik 2,3 persen, yang terbaik sejak 12 Februari, sementara HSCE menguat 0,9 persen.
Analis dan pedagang mengaitkan reli minggu ini dengan meredanya kekhawatiran atas inflasi karena Beijing berjanji untuk mengekang kenaikan harga yang signifikan di pasar komoditas.
Data terbaru juga menunjukkan pendapatan di perusahaan industri China tumbuh lebih lambat di bulan April, menenangkan kekhawatiran atas pengetatan kebijakan yang membebani selera risiko dan penilaian.
Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia kecuali Jepang menguat 0,44 persen, sedangkan indeks Nikkei Jepang ditutup naik 2,1 persen.
Yuan dikutip pada 6,366 per dolar AS pada 08:13 GMT, 0,28 persen lebih kuat dari penutupan sebelumnya di 6,384.
Baca juga: Saham Hong Kong tergelincir karena aksi ambil untung
Baca juga: Saham Hong Kong ditutup mendekati level tertinggi 4 minggu
Saham Hong Kong ditutup datar, catat minggu terbaik lebih dari 3 bulan
28 Mei 2021 16:22 WIB
Dokumentasi - Logo Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. (HKEX) terlihat di distrik Pusat keuangan di Hong Kong, Cina, Senin (14/9/2020). ANTARA/REUTERS/Tyrone Siu/am.
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: