Singapura (ANTARA News)- Harga minyak turun di bawah 73 dolar di perdagangan Asia Jumat karena keprihatinan terhadap data pelemahan ekonomi AS merasuki pasar minyak mentah, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, turun 37 sen menjadi 72,99 dolar AS per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 33 sen menjadi 74,69 dolar.

Harga minyak mentah turun membalik kenaikan hari Kamis malam karena data ekonomi AS yang memburuk yang dikeluarkan Federal Reserve (bank sentral AS) di Kansas City, Kamis, menunjukkan aktivitas manufaktur yang melambat di wilayah itu membebani pasar, kata analis.

"Federal Reserve Kansas City mengatakan manufaktur di wilayah mereka telah melambat," kata Ben Westmore, ekonom mineral dan energi untuk National Australia Bank di Melbourne.

Bank itu menyatakan dalam laporan bulanannya bahwa "persentase neto perusahaan yang melaporkan peningkatan produksi dari bulan-bulan selama bulan Agustus adalah nol, turun dari 14 pada Juli."

"Aktivitas manufaktur Tenth District melambat pada bulan Agustus, dan produser kurang optimis dibandingkan bulan sebelumnya," tambah laporan itu.

Ditambah lagi dengan data cadangan minyak mentah AS yang memburuk yang dirilis oleh Departemen Energi (DoE) AS Kamis, membalik penurunan klaim manfaat pengangguran yang lebih besar dari perkiraan, untuk pekan terakhir, katanya.

Departemen Energi AS mengatakan persediaan minyak mentah AS melonjak 4,1 juta barel pekan lalu, jauh lebih tinggi dari perkiraan para analis yang mengharapkan turun 200.000 barel, serta cadangan bensin yang naik 2,3 juta barel, berbeda dengan perkiraan turun 500.000 barel.

Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis, menunjukkan data penurunan klaim manfaat pengangguran menjadi 473.000 selama sepekan yang berakhir pada 21 Agustus, dari pekan sebelumnya sebesar 504,000, lebih baik daripada perkiraan sebagian besar ekonom sebesar 485.000.
(ANT/A024)