Jakarta (ANTARA) - Emiten farmasi dan juga anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk, PT Phapros Tbk, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2020 memutuskan untuk membagi dividen Rp19,4 miliar.
"Dalam RUPS Tahun Buku 2020 ini disepakati pembagian dividen tunai sebesar 40 persen dari laba bersih atau setara dengan Rp19,4 miliar kepada pemegang saham," kata Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Meski sempat terdampak pandemi COVID-19, pada 2020, Phapros berhasil mengantongi penjualan sebesar lebih dari Rp980 miliar.
Hadi mengatakan, peningkatan penjualan Phapros pada 2020 didominasi oleh segmen obat generik berlogo (OGB) yang naik sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp738 miliar.
"Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kami. Meski kinerja perseroan di tahun lalu sempat mengalami koreksi, namun di triwulan satu tahun 2021 ini, kami berhasil membalikkan keadaan," ujar Hadi.
Pada triwulan I 2021, lanjut Hadi, emiten berkode PEHA mencatatkan kinerja dengan posisi laba bersih sebesar Rp7,18 miliar atau naik 254 persen dan EBITDA naik sebesar Rp46,82 miliar atau 465 persen (yoy) setelah melaksanakan sejumlah strategi yang adaptif dan inovatif dalam hal produk, finansial, maupun pemasaran selama masa pandemi.
Untuk terus meningkatkan performanya di tengah kondisi menantang saat ini, Hadi menyampaikan bahwa perseroan telah menyusun berbagai rencana strategis.
"Kami akan melakukan pengembangan bisnis strategik yang terdiri dari pengembangan bisnis organik, peluncuran produk baru pada tahun ini dan dua tahun ke depan, serta peningkatan utilitas melalui harmonisasi di Phapros Group," katanya.
Hadi menuturkan bahwa pada 2021 dan 2022, Phapros memiliki target minimal 10 peluncuran produk baru.
"Produk baru yang akan diluncurkan tersebut berasal dari beberapa kelas terapi yang diantaranya adalah antibiotik, antidiabetes, antikolesterol yang merupakan produk-produk first line therapy sehingga menambah kelengkapan produk PT Phapros Tbk,”" ujar Hadi.
Ia juga menambahkan bahwa hingga 2023, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari 63 persen branded dan 37 persen generik.
Manajemen PT Phapros Tbk yakin kinerja sampai dengan akhir tahun ini akan terus meningkat tajam sehingga target pertumbuhan, baik pendapatan maupun laba bersih dua digit akan tercapai.
Selain itu, pada RUPS tahun ini juga memutuskan pergantian pengurus perseroan, sehingga susunannya menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
Komisaris Independen: Zainal Abidin
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar
Direksi:
Direktur Utama: Hadi Kardoko
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: David E.S. Sidjabat
Direktur Produksi: Syamsul Huda
Direktur Pemasaran: Tri Andayani
Baca juga: Phapros optimistis kinerja tahun ini membaik melalui strategi adaptif
Baca juga: Anak usaha Kimia Farma Phapros raih dua penghargaan TOP CSR Awards
Baca juga: Emiten farmasi dorong kinerja produk terkait COVID-19
Phapros bagi dividen Rp19,4 miliar
27 Mei 2021 21:51 WIB
Sejumlah obat hasil produksi PT Phapros Tbk (PEHA). ANTARA/HO-Phapros/am.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: