Menteri PPPA apresiasi perusahaan beri peluang perempuan jadi pemimpin
27 Mei 2021 20:28 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dalam agenda Senior Leaders Meeting on Women Empowerment secara daring di Jakarta, Kamis (27/5/2021). (Antara/Devi Nindy)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengapresiasi komitmen perusahaan yang memberi peluang untuk para perempuan menjadi pemimpin di perusahaannya.
Menteri Bintang mengatakan sejumlah perusahaan yang memberi kesempatan perempuan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta mengimplementasikan praktik baik dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan.
"Saya memberikan apresiasi. Tidak ada istilah tidak mungkin dan tidak bisa bagi perempuan, asalkan diberikan kesempatan," ujar Bintang dalam agenda Senior Leaders Meeting on Women Empowerment secara daring di Jakarta, Kamis.
Bintang mengatakan komitmen tersebut harus terjaga, terlebih dalam melawan praktik diskriminasi, marjinalisai terhadap perempuan akibat konstruksi patriarki turun-temurun di negara Indonesia.
Baca juga: Menteri Bintang harap Sekolah Perempuan NTT ada di seluruh Indonesia
Seperti salah satunya yang disebutkan oleh Menteri Bintang yakni adanya komunitas pimpinan perempuan dalam BUMN yakni Srikandi BUMN yang memperlihatkan sekian jumlah perempuan dalam direksi perusahaan tersebut.
Perempuan, kata Bintang, seringkali mengalami hambatan ketika menjadi seorang pemimpin lantaran stigma yang buruk jika seorang perempuan mengambil keputusan yang tegas dan bekerja secara mendetail.
"Kalau tegas dibilang galak, kalau detail dibilang cerewet. Kalau itu dampaknya baik dan akan mendapatkan hasil yang maksimal, 'emangnya gue pikirin?' Yang penting kita mendapat hasil yang terbaik," kata dia.
Disamping itu, mewujudkan perempuan yang berdaya hingga saat ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kementerian PPPA. Terlebih pada saat ini sejumlah sektor terdampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Menteri PPPA beri dukungan pada perempuan-anak korban bencana di NTT
"Dampak daripada COVID-19 yang tidak terlepas dan merasakan dampaknya adalah kelompok rentan, itu siapa? Ya kita perempuan dan anak-anak," kata dia.
Bintang mengatakan hal-hal tersebut perlu dicari solusinya, sehubungan Indonesia yang akan bersiap menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Bali pada 2022.
Pada rangkaian KTT tersebut akan dilaksanakan G20 Empower yang bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan mendukung kemajuan kepemimpinan perempuan di sektor swasta.
Baca juga: Menteri PPPA: Hardiknas momen ingatkan hak anak dapatkan pendidikan
Bintang mengharapkan para pimpinan perusahaan dapat membangun komitmen untuk memberikan tempat yang setara bagi perempuan.
Keanggotan G20 EMPOWER saat ini diwakili oleh focal point yang terdiri dari perwakilan Pemerintah, organisasi bisnis dan dunia usaha. Adapun focal point Indonesia terdiri dari perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), perwakilan KADIN dan IWAPI, dan Perwakilan PT XL Axiata.
Focal point tersebut dipilih karena menunjukkan dukungan kuat terhadap kesetaraan gender dalam pengelolaan sumber daya manusia dan kepemimpinan di perusahaan.
Baca juga: Menteri Bintang dorong edukasi migrasi aman cegah perdagangan orang
Menteri Bintang mengatakan sejumlah perusahaan yang memberi kesempatan perempuan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta mengimplementasikan praktik baik dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan.
"Saya memberikan apresiasi. Tidak ada istilah tidak mungkin dan tidak bisa bagi perempuan, asalkan diberikan kesempatan," ujar Bintang dalam agenda Senior Leaders Meeting on Women Empowerment secara daring di Jakarta, Kamis.
Bintang mengatakan komitmen tersebut harus terjaga, terlebih dalam melawan praktik diskriminasi, marjinalisai terhadap perempuan akibat konstruksi patriarki turun-temurun di negara Indonesia.
Baca juga: Menteri Bintang harap Sekolah Perempuan NTT ada di seluruh Indonesia
Seperti salah satunya yang disebutkan oleh Menteri Bintang yakni adanya komunitas pimpinan perempuan dalam BUMN yakni Srikandi BUMN yang memperlihatkan sekian jumlah perempuan dalam direksi perusahaan tersebut.
Perempuan, kata Bintang, seringkali mengalami hambatan ketika menjadi seorang pemimpin lantaran stigma yang buruk jika seorang perempuan mengambil keputusan yang tegas dan bekerja secara mendetail.
"Kalau tegas dibilang galak, kalau detail dibilang cerewet. Kalau itu dampaknya baik dan akan mendapatkan hasil yang maksimal, 'emangnya gue pikirin?' Yang penting kita mendapat hasil yang terbaik," kata dia.
Disamping itu, mewujudkan perempuan yang berdaya hingga saat ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kementerian PPPA. Terlebih pada saat ini sejumlah sektor terdampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Menteri PPPA beri dukungan pada perempuan-anak korban bencana di NTT
"Dampak daripada COVID-19 yang tidak terlepas dan merasakan dampaknya adalah kelompok rentan, itu siapa? Ya kita perempuan dan anak-anak," kata dia.
Bintang mengatakan hal-hal tersebut perlu dicari solusinya, sehubungan Indonesia yang akan bersiap menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Bali pada 2022.
Pada rangkaian KTT tersebut akan dilaksanakan G20 Empower yang bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan mendukung kemajuan kepemimpinan perempuan di sektor swasta.
Baca juga: Menteri PPPA: Hardiknas momen ingatkan hak anak dapatkan pendidikan
Bintang mengharapkan para pimpinan perusahaan dapat membangun komitmen untuk memberikan tempat yang setara bagi perempuan.
Keanggotan G20 EMPOWER saat ini diwakili oleh focal point yang terdiri dari perwakilan Pemerintah, organisasi bisnis dan dunia usaha. Adapun focal point Indonesia terdiri dari perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), perwakilan KADIN dan IWAPI, dan Perwakilan PT XL Axiata.
Focal point tersebut dipilih karena menunjukkan dukungan kuat terhadap kesetaraan gender dalam pengelolaan sumber daya manusia dan kepemimpinan di perusahaan.
Baca juga: Menteri Bintang dorong edukasi migrasi aman cegah perdagangan orang
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021
Tags: