Sudah dites antigen, 985 santri asal Bogor berangkat ke ponpes Gontor
27 Mei 2021 19:03 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Bidang Pendidikan, Saepudin Muhtar saat melepas rombongan santri asal Kabupaten Bogor menuju Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021). (FOTO ANTARA/HO-MUI Kab Bogor)
Cibinong, Jabar (ANTARA) - Sebanyak 985 santri asal Bogor, Jawa Barat, kembali ke tempat menimba ilmunya di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, setelah sebelumnya sempat dipulangkan karena pandemi COVID-19, di mana keberangkatannya telah melalui tes cepat antigen.
"Santri diberangkatkan secara bergelombang ke Gontor. Mereka diwajibkan membawa surat 'rapid test' antigen dan pengantar tidak diperkenankan turun dari kendaraan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Bidang Pendidikan, Saepudin "Gus Udin" Muhtar di Cibinong, Bogor, Kamis (27/5).
Menurut alumnus Pesantren Gontor angkatan 2005 itu, pemberangkatan perdana dilakukan dilakukan terpusat di area Sentul International Convention Center (SICC) pada Rabu (26/5).
Ia menyebutkan bahwa kembalinya para santri ke pondok pesantren tersebut tidak lain karena penularan kasus COVID-19 yang cenderung menurun, sehingga bisa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Gus Udin berpesan agar para santri benar-benar memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
"Manfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya karena ilmu dan pengalaman yang diajarkan di Pesantren Gontor itu unik, belum tentu didapatkan di pesantren lain," kata pria yang kini sedang menempuh pendidikan program doktoral (S3) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Kemudian, kata dia, para santri harus mengingat pesan yang sering disampaikan oleh salah satu pendiri Pondok Modern Gontor, KH. Imam Zarkasyi, bahwa proses pendidikan di Gontor bukanlah ditujukan untuk mencetak pegawai, melainkan untuk menciptakan para ilmuwan yang dapat bergerak di berbagai bidang.
Di samping itu, ia mengajak kepada para santri jika telah selesai menempuh pendidikan di Gontor untuk terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan membangun bersama-sama Kabupaten Bogor.
"Jika telah selesai (menempuh pendidikan di Gontor) lanjutkan hingga perguruan tinggi lalu terapkan ilmunya untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bogor," demikian Saepudin Muhtar.
Baca juga: Wagub DKI lepas 1100 santri ke Gontor
Baca juga: Gontor sambut kedatangan 23 santri yang sembuh dari COVID-19
Baca juga: Pesantren Gontor sementara larang santri naik kendaraan umum
Baca juga: Tes "swab" negatif, 247 santri Ponpes Gontor asal Riau bisa ke Jatim
"Santri diberangkatkan secara bergelombang ke Gontor. Mereka diwajibkan membawa surat 'rapid test' antigen dan pengantar tidak diperkenankan turun dari kendaraan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Bidang Pendidikan, Saepudin "Gus Udin" Muhtar di Cibinong, Bogor, Kamis (27/5).
Menurut alumnus Pesantren Gontor angkatan 2005 itu, pemberangkatan perdana dilakukan dilakukan terpusat di area Sentul International Convention Center (SICC) pada Rabu (26/5).
Ia menyebutkan bahwa kembalinya para santri ke pondok pesantren tersebut tidak lain karena penularan kasus COVID-19 yang cenderung menurun, sehingga bisa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Gus Udin berpesan agar para santri benar-benar memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
"Manfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya karena ilmu dan pengalaman yang diajarkan di Pesantren Gontor itu unik, belum tentu didapatkan di pesantren lain," kata pria yang kini sedang menempuh pendidikan program doktoral (S3) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Kemudian, kata dia, para santri harus mengingat pesan yang sering disampaikan oleh salah satu pendiri Pondok Modern Gontor, KH. Imam Zarkasyi, bahwa proses pendidikan di Gontor bukanlah ditujukan untuk mencetak pegawai, melainkan untuk menciptakan para ilmuwan yang dapat bergerak di berbagai bidang.
Di samping itu, ia mengajak kepada para santri jika telah selesai menempuh pendidikan di Gontor untuk terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan membangun bersama-sama Kabupaten Bogor.
"Jika telah selesai (menempuh pendidikan di Gontor) lanjutkan hingga perguruan tinggi lalu terapkan ilmunya untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bogor," demikian Saepudin Muhtar.
Baca juga: Wagub DKI lepas 1100 santri ke Gontor
Baca juga: Gontor sambut kedatangan 23 santri yang sembuh dari COVID-19
Baca juga: Pesantren Gontor sementara larang santri naik kendaraan umum
Baca juga: Tes "swab" negatif, 247 santri Ponpes Gontor asal Riau bisa ke Jatim
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: