Di tengah pandemi, Jasa Marga raih laba bersih Rp501 miliar pada 2020
27 Mei 2021 16:45 WIB
Tangkapan layar Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru dalam konferensi pers virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2020 di Jakarta, Kamis (27/5/2021). ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba bersih senilai Rp501,05 miliar pada 2020 di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.
"Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga melaporkan konsistensi kinerja usaha pada 2020. Pencapaian kinerja positif dapat dilihat dari kemampuan Jasa Marga untuk tetap mencatatkan laba bersih yakni sebesar Rp501,05 miliar," ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam konferensi pers virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2020 di Jakarta, Kamis.
Heru menambahkan berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 itu, seluruh laba bersih atribusi pemilik entitas induk Jasa Marga pada 2020 sebesar Rp501,05 miliar ditetapkan sebagai cadangan.
Pemegang saham mempertimbangkan saat ini Jasa Marga perlu memperkuat capital structure di tengah pandemi COVID-19 yang turut berdampak terhadap bisnis perseroan.
Jasa Marga juga mencatatkan EBITDA pada 2020 sebesar Rp5,98 triliun. Dengan demikian, Jasa Marga tetap mampu mempertahankan margin EBITDA stabil pada 2020 di level 62 persen dengan melakukan berbagai efisiensi untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol.
Penurunan lalu lintas dan pendapatan tol tersebut terjadi sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat, di antaranya school and work from home (SFH & WFH), pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pengendalian transportasi, yang menyebabkan penurunan pendapatan tol pada 2020 menjadi Rp8,76 triliun.
"Selain itu, seiring dengan pembangunan ruas-ruas tol baru pada 2020, total aset Jasa Marga tercatat Rp104,09 triliun, tumbuh 4,4 persen jika dibandingkan 2019," kata Heru.
Dalam RUPS Jasa Marga yang digelar dengan tetap mengimplementasikan protokol kesehatan itu, Kementerian BUMN sebagai pemegang saham Seri A Dwiwarna memberikan apresiasi yang positif atas capaian kinerja perseroan, sebagaimana disampaikan dalam Surat Menteri BUMN S-132/MBU/Wk2/05/2021 perihal Tanggapan atas Laporan Capaian PT Jasa Marga (Persero) Tbk Tahun Buku 2020 tertanggal 21 Mei 2021.
Baca juga: Jasa Marga naikan tarif Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi mulai 24 Mei
Baca juga: Jasa Marga catat penurunan lalin hingga 60,8 persen pada libur Lebaran
Baca juga: Jasa Marga percepat penyelesaian seksi 1 dan 5 Jalan Tol Balsam
"Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga melaporkan konsistensi kinerja usaha pada 2020. Pencapaian kinerja positif dapat dilihat dari kemampuan Jasa Marga untuk tetap mencatatkan laba bersih yakni sebesar Rp501,05 miliar," ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam konferensi pers virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2020 di Jakarta, Kamis.
Heru menambahkan berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 itu, seluruh laba bersih atribusi pemilik entitas induk Jasa Marga pada 2020 sebesar Rp501,05 miliar ditetapkan sebagai cadangan.
Pemegang saham mempertimbangkan saat ini Jasa Marga perlu memperkuat capital structure di tengah pandemi COVID-19 yang turut berdampak terhadap bisnis perseroan.
Jasa Marga juga mencatatkan EBITDA pada 2020 sebesar Rp5,98 triliun. Dengan demikian, Jasa Marga tetap mampu mempertahankan margin EBITDA stabil pada 2020 di level 62 persen dengan melakukan berbagai efisiensi untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol.
Penurunan lalu lintas dan pendapatan tol tersebut terjadi sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat, di antaranya school and work from home (SFH & WFH), pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pengendalian transportasi, yang menyebabkan penurunan pendapatan tol pada 2020 menjadi Rp8,76 triliun.
"Selain itu, seiring dengan pembangunan ruas-ruas tol baru pada 2020, total aset Jasa Marga tercatat Rp104,09 triliun, tumbuh 4,4 persen jika dibandingkan 2019," kata Heru.
Dalam RUPS Jasa Marga yang digelar dengan tetap mengimplementasikan protokol kesehatan itu, Kementerian BUMN sebagai pemegang saham Seri A Dwiwarna memberikan apresiasi yang positif atas capaian kinerja perseroan, sebagaimana disampaikan dalam Surat Menteri BUMN S-132/MBU/Wk2/05/2021 perihal Tanggapan atas Laporan Capaian PT Jasa Marga (Persero) Tbk Tahun Buku 2020 tertanggal 21 Mei 2021.
Baca juga: Jasa Marga naikan tarif Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi mulai 24 Mei
Baca juga: Jasa Marga catat penurunan lalin hingga 60,8 persen pada libur Lebaran
Baca juga: Jasa Marga percepat penyelesaian seksi 1 dan 5 Jalan Tol Balsam
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: