Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial mendorong aksesibilitas pelayanan di Balai Netra Mahatmiya, Bali bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), termasuk penyandang disabilitas sensorik netra.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan Balai yang merupakan multilayanan bisa berfungsi efektif dan semua bisa mengakses layanan sosial tanpa kecuali, sehingga pemerlu layanan tidak harus ke luar daerah.

“Seandainya ada keluarga di sekitar sini pemerlu layanan, tapi bukan tugas dan fungsinya balai, apakah harus ke daerah lain? Pastinya orang tuanya enggak bakal mau, apalagi keluarganya termasuk kurang mampu,” ujar Risma dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Risma harap bantuan untuk Timor Tengah Utara jadi solusi komperhensif

Risma mendukung kemandirian, agar balai membuat keterampilan dengan terobosan baru sehingga membuat seseorang tunanetra mampu menghidupi dirinya, tanpa membebani keluarga terlebih orang lain.

Dia mengatakan suatu proyek berhasil jika balai mampu membuat seseorang mandiri, mengajarkan anak-anak mampu menggunakan alat bantu untuk mandiri, khusus bagi tunanetra.

“Ke depan, tentu saya ingin membuka wawasan baru, bagaimana mereka diajarkan dan diorientasi langsung di lapangan sesuai kehidupan normal,” ujar Risma.

Risma percaya setiap manusia diberikan kelebihan dan kekurangan oleh Tuhan, sehingga perlu upaya memaksimalkan kelebihan yang diturunkan tersebut dengan kemauan kuat.

“Mari semua kita memaksimalkan kelebihan yang diturunkan kepada kita. Tidak ada yang tidak mungkin, semua mungkin asal mau, ” ujar dia.

Kunjungan RIsma ke Balai Mahatmiya di Bali menandaskan bahwa negara hadir, sekaligus memastikan pelayanan berjalan dengan baik bagi para pemerlu layanan.

Baca juga: Bansos Tunai diperpanjang hingga Juni, Kemensos tunggu arahan Kemenkeu
Baca juga: Mensos ingin balai disabillitas Palembang produksi kursi roda elektrik