Wamenkes: Puncak kasus COVID-19 usai Lebaran terjadi pada Juni
27 Mei 2021 12:00 WIB
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat menyampaikan laporan pergerakan kasus COVID-19 usai Libur Lebaran 2021 kepada Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis (27/5/2021). ANTARA/Andi Firdaus.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengemukakan laju peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia usai pergerakan penduduk selama libur Lebaran diperkirakan mencapai puncaknya pada pertengahan Juni 2021.
"Secara nasional, tren kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mulai meningkat sepekan usai Lebaran, walau sejak liburan Natal dan Tahun Baru 2021 sudah mulai melandai, namun ada peningkatan sedikit demi sedikit dalam sepekan usai Lebaran sekitar 32,01 persen pada sepekan terakhir," katanya dalam agenda Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau ANTARA secara virtual di Jakarta, Kamis siang.
Dante melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dalam sepekan terakhir meningkat sekitar 38,08 persen.
Baca juga: Satgas COVID-19: Terjadi tambahan 5.000 kasus per hari usai mudik
Pada angka kasus kematian meningkat 2,78 persen, namun masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 2,05 persen. Spesimen yang diperiksa meningkat 89,98 persen.
"Namun rawat inap di rumah sakit menurun minus 0,72 persen," katanya.
Puncak kasus dari mobilitas penduduk selama liburan Lebaran, kata Dante, akan bisa teramati sekitar enam sampai tujuh pekan ke depan yang akan diukur berdasarkan hasil evaluasi analisa data pada pelaksanaan liburan Tahun Baru Islam, Natal dan Tahun Baru 2021 serta agenda liburan lainnya.
"Kalau melihat peningkatan kasus sesuai polanya, akan bisa teramati pada pekan ini mulai tanggal 23 hingga 28 Mei 2021 dan perkiraan enam sampai tujuh pekan itu kira-kira akan mencapai puncak pada pertengahan Juni 2021," ujar Dante.
Kementerian Kesehatan memperkirakan laporan puncak kasus COVID-19 usai Lebaran tidak akan setinggi pada agenda liburan sebelumnya.
"Kami ambil ancang-ancang kira-kira 50 persen. Semoga tidak setinggi pada liburan Natal dan Tahun Baru sebelumnya, karena pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi," katanya.
Baca juga: Mendagri imbau kepala daerah terpilih kendalikan laju COVID-19
Baca juga: DPR dukung uji klinis Tahap III Vaksin Nusantara
Baca juga: Pakar: Ada sedikit penurunan efektivitas vaksin terhadap B1617Baca juga: Pakar: Ada sedikit penurunan efektivitas vaksin terhadap B1617
"Secara nasional, tren kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mulai meningkat sepekan usai Lebaran, walau sejak liburan Natal dan Tahun Baru 2021 sudah mulai melandai, namun ada peningkatan sedikit demi sedikit dalam sepekan usai Lebaran sekitar 32,01 persen pada sepekan terakhir," katanya dalam agenda Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau ANTARA secara virtual di Jakarta, Kamis siang.
Dante melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dalam sepekan terakhir meningkat sekitar 38,08 persen.
Baca juga: Satgas COVID-19: Terjadi tambahan 5.000 kasus per hari usai mudik
Pada angka kasus kematian meningkat 2,78 persen, namun masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 2,05 persen. Spesimen yang diperiksa meningkat 89,98 persen.
"Namun rawat inap di rumah sakit menurun minus 0,72 persen," katanya.
Puncak kasus dari mobilitas penduduk selama liburan Lebaran, kata Dante, akan bisa teramati sekitar enam sampai tujuh pekan ke depan yang akan diukur berdasarkan hasil evaluasi analisa data pada pelaksanaan liburan Tahun Baru Islam, Natal dan Tahun Baru 2021 serta agenda liburan lainnya.
"Kalau melihat peningkatan kasus sesuai polanya, akan bisa teramati pada pekan ini mulai tanggal 23 hingga 28 Mei 2021 dan perkiraan enam sampai tujuh pekan itu kira-kira akan mencapai puncak pada pertengahan Juni 2021," ujar Dante.
Kementerian Kesehatan memperkirakan laporan puncak kasus COVID-19 usai Lebaran tidak akan setinggi pada agenda liburan sebelumnya.
"Kami ambil ancang-ancang kira-kira 50 persen. Semoga tidak setinggi pada liburan Natal dan Tahun Baru sebelumnya, karena pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi," katanya.
Baca juga: Mendagri imbau kepala daerah terpilih kendalikan laju COVID-19
Baca juga: DPR dukung uji klinis Tahap III Vaksin Nusantara
Baca juga: Pakar: Ada sedikit penurunan efektivitas vaksin terhadap B1617Baca juga: Pakar: Ada sedikit penurunan efektivitas vaksin terhadap B1617
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: