New York (ANTARA News) - Satu bangunan pencakar langit baru yang direncanakan di pusat kota Manhattan mendapat izin dari Dewan New York City (NYC), Rabu, kendati ada keberatan dari Empire State Building bahwa gedung baru itu akan menenggelamkan pencakar langit yang sudah jadi lambang tersebut.
Vornado Realty Trust`s (VNO.N) mengusulkan bangunan 67 lantai, yang akan dibangun dalam jarak dua blok dan berdiri hampir sama tinggi dengan gedung lambang itu, yang sudah berdiri nyaris tanpa gangguan di tengah kota Manhattan sejak gedung tersebut dibangun pada 1931.
Juru bicara perusahaan Vornado mengatakan gedung tersebut akan jadi "tambahan lambang buat pencakar langi New York".
Bangunan yang diusulkan itu belum memiliki penyewa dan peletakan batu pertama dapat ditunda sampai ada penyewa.
Pemilik bersama Empire State Building, Malkin Holdings, mengatakan perusahaan tersebut menghormati keputusan dewan NYC.
"Sebagai perawat Empire State Building saat ini, citra bagi lambang gedung pencakar langit di New York, kami berpendapat bahwa 15 Penn Plaza terlalu dekat dengan Empire State Building karena rancangan dan tingginya," kata pimpinan perusahaan Anthony Malkin.
Dewan itu menyetujui pembangunan tersebut dengan 47-1 suara.
Ketika berbicara kepada wartawan Selasa (24/8), Wali kota Michael Bloomberg menepis keberatan Empire State Building.
"Setiap orang yang mendirikan bangunan di New York City mengubah kondisi pencakar langitnya. Kami tak harus berkeliling ke setiap pemilik lain dan minta maaf," kata Bloomberg pada suatu taklimat, Selasa.
"Satu orang mempunyai bangunan dan ia ingin gedungnya jadi satu-satunya bangunan tinggi. Maaf, itu bukan dunia nyata," kata Bloomberg.
Empire State Building selamanya tergores di budaya pop lewat film "King Kong" 1993 dan telah mendominasi gedung pencakar langit di Manhattan sejak dibangun. Di dalam film tersebut, gorila raksasa memanjat ke arap bangunan itu.
(C003/M016)
Empire State Building Punya Saingan
26 Agustus 2010 09:45 WIB
Empire State Building (ANTARA News/Istimewa )
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: