Liga Europa
Villarreal juarai Liga Europa usai taklukkan MU lewat adu penalti
27 Mei 2021 05:11 WIB
Kiper Villarreal Geronimo Rulli mementahkan tendangan eksekusi kiper Manchester United David de Gea dalam adu penalti partai final Liga Europa 2020/21 di Stadion Miejski, Gdansk, Polandia, Rabu (26/5/2021) waktu setempat. ANTARA/REUTERS/POOL/Adam Warzawa.
Jakarta (ANTARA) - Villarreal menjuarai Liga Europa 2020/21 seusai mengalahkan Manchester United lewat adu penalti penalti yang berakhir dengan skor 11-10 dalam partai final di Stadion Miejski, Gdansk, Polandia, Rabu waktu setempat (Kamis WIB).
Pemenang harus ditentukan lewat adu penalti setelah keunggulan yang dimiliki Villarreal lewat Gerard Moreno dihapuskan oleh MU melalui gol Edinson Cavani dan skor 1-1 bertahan hingga bubaran waktu normal serta 2x15 menit babak tambahan waktu.
Kiper Geronimo Rulli menjadi pahlawan Villarreal dalam adu penalti, setelah ia melakoni tugasnya dengan baik sebagai algojo ke-11 lantas mementahkan eksekusi kiper MU David de Gea yang jadi algojo pemungkas Setan Merah.
Ini merupakan trofi Liga Europa sekaligus kompetisi bergengsi pertama Villarreal, yang sebelumnya hanya pernah menjuarai turnamen minor Piala Intertoto pada 2003 dan 2004.
Unai Emery juga menahbiskan statusnya sebagai spesialis Liga Europa lewat catatan empat kali juara, setelah membawa Sevilla juara tiga musim beruntun pada 2013/14 s.d. 2015/16, melampaui raihan Giovanni Trapattoni.
Dengan kemenangan ini, Villarreal berhak tampil di Liga Champions musim depan lewat jalur menjuarai Liga Europa.
Baca juga: Cavani samakan kedudukan, final Liga Europa lanjut ke babak tambahan
Solskjaer memutuskan tidak menurunkan kaptennya, Harry Maguire, yang agaknya belum pulih benar dari cedera ligamen pergelangan kaki sehingga hanya duduk di bangku cadangan.
Sejak sepak mula MU menguasai bola, tapi absennya Maguire cukup mempengaruhi pertahanan mereka yang lalai melakukan koordinasi saat Villarreal mencuri keunggulan pada menit ke-29 lewat gol Moreno.
MU gagal menerapkan jebakan offside dan Moreno bisa melepaskan diri dari kawalan untuk menyontek umpan silang terukur kiriman Dani Parejo dan memperdaya kiper David de Gea.
Kendati terus menguasai bola hingga hampir 68 persen sepanjang babak pertama, serangan MU relatif tumpul kecuali insiden kecil yang nyaris berbuah gol bunuh diri oleh kapten Villarreal Raul Albiol kala menghalau umpan tarik Mason Greenwood, beruntung bola bisa diamankan oleh kiper Geronimo Rulli.
Baca juga: Babak pertama final Liga Europa, Villarreal ungguli MU 1-0
Selanjutnya babak kedua
Lini pertahanan MU kembali tampak mengkhawatirkan di awal babak kedua, beruntung Carlos Bacca gagal menendang bola saat mendapat kesempatan di mulut gawang pada menit ke-48.
Kerja keras Setan Merah akhirnya berbuah pada menit ke-55 saat Cavani bisa menyamakan kedudukan memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti Villarreal setelah situasi sepak pojok.
Wasit Clement Turpin sempat berkonsultasi hampir semenit lamanya dengan VAR atas dugaan offside sebelum mengesahkan gol yang membuat Cavani jadi pemain berusia 34 tahun atau lebih ketiga yang mencetak gol di final kompetisi Eropa setelah Gary McAllister (39) untuk Liverpool di final Piala UEFA 2000/01 dan Didier Drogba (34) untuk Chelsea di final Liga Champions 2011/12.
Sejak gol itu, MU masih terus melanjutkan dominasi tapi gagal menciptakan gol tambahan, sebaliknya Villarreal nyaris tak melakukan ancaman berarti hingga waktu normal berakhir dengan skor 1-1 dan pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan waktu 2x15 menit.
Baca juga: Head-to-head Villarreal vs Manchester United jelang final Liga Europa
Baca juga: Baru pulih dari COVID-19, presiden Villarreal terpaksa lewatkan final
Alur pertandingan sedikit berubah di babak tambahan waktu, MU menurunkan temponya dan Villarreal lebih banyak menguasai bola, tetapi skor 1-1 tak berubah hingga 15 menit pertama habis.
Pada menit ke-113 Scott McTominay tergeletak setelah berbenturan dengan Alberto Moreno dan Villarreal melanjutkan serangan mereka yang berakhir dengan bola sepakan Moreno mengenai lengan Fred di dalam kotak penalti MU, tapi tidak ada hadiah tendangan penalti setelah tinjauan VAR.
Setelah 2x15 menit babak tambahan berakhir tanpa perubahan, adu penalti dilakukan di mana 10 algojo pertama kedua tim sukses melakukan tugasnya dengan baik, sampai kiper mereka harus bertugas menendang bola.
Rulli sukses melesakkan bola ke dalam gawang untuk mencetak penalti ke-11 The Yellow Submarine, sebelum ia mementahkan eksekusi penalti De Gea untuk mengukir nama Villarreal ke trofi Liga Europa 2020/21.
Baca juga: Emery tegaskan Villarreal tidak mau cuma runtuhkan tembok semifinal
Baca juga: Bek Villarreal tak gentar status unggulan MU
Pemenang harus ditentukan lewat adu penalti setelah keunggulan yang dimiliki Villarreal lewat Gerard Moreno dihapuskan oleh MU melalui gol Edinson Cavani dan skor 1-1 bertahan hingga bubaran waktu normal serta 2x15 menit babak tambahan waktu.
Kiper Geronimo Rulli menjadi pahlawan Villarreal dalam adu penalti, setelah ia melakoni tugasnya dengan baik sebagai algojo ke-11 lantas mementahkan eksekusi kiper MU David de Gea yang jadi algojo pemungkas Setan Merah.
Ini merupakan trofi Liga Europa sekaligus kompetisi bergengsi pertama Villarreal, yang sebelumnya hanya pernah menjuarai turnamen minor Piala Intertoto pada 2003 dan 2004.
Unai Emery juga menahbiskan statusnya sebagai spesialis Liga Europa lewat catatan empat kali juara, setelah membawa Sevilla juara tiga musim beruntun pada 2013/14 s.d. 2015/16, melampaui raihan Giovanni Trapattoni.
Dengan kemenangan ini, Villarreal berhak tampil di Liga Champions musim depan lewat jalur menjuarai Liga Europa.
Baca juga: Cavani samakan kedudukan, final Liga Europa lanjut ke babak tambahan
Solskjaer memutuskan tidak menurunkan kaptennya, Harry Maguire, yang agaknya belum pulih benar dari cedera ligamen pergelangan kaki sehingga hanya duduk di bangku cadangan.
Sejak sepak mula MU menguasai bola, tapi absennya Maguire cukup mempengaruhi pertahanan mereka yang lalai melakukan koordinasi saat Villarreal mencuri keunggulan pada menit ke-29 lewat gol Moreno.
MU gagal menerapkan jebakan offside dan Moreno bisa melepaskan diri dari kawalan untuk menyontek umpan silang terukur kiriman Dani Parejo dan memperdaya kiper David de Gea.
Kendati terus menguasai bola hingga hampir 68 persen sepanjang babak pertama, serangan MU relatif tumpul kecuali insiden kecil yang nyaris berbuah gol bunuh diri oleh kapten Villarreal Raul Albiol kala menghalau umpan tarik Mason Greenwood, beruntung bola bisa diamankan oleh kiper Geronimo Rulli.
Baca juga: Babak pertama final Liga Europa, Villarreal ungguli MU 1-0
Selanjutnya babak kedua
Lini pertahanan MU kembali tampak mengkhawatirkan di awal babak kedua, beruntung Carlos Bacca gagal menendang bola saat mendapat kesempatan di mulut gawang pada menit ke-48.
Kerja keras Setan Merah akhirnya berbuah pada menit ke-55 saat Cavani bisa menyamakan kedudukan memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti Villarreal setelah situasi sepak pojok.
Wasit Clement Turpin sempat berkonsultasi hampir semenit lamanya dengan VAR atas dugaan offside sebelum mengesahkan gol yang membuat Cavani jadi pemain berusia 34 tahun atau lebih ketiga yang mencetak gol di final kompetisi Eropa setelah Gary McAllister (39) untuk Liverpool di final Piala UEFA 2000/01 dan Didier Drogba (34) untuk Chelsea di final Liga Champions 2011/12.
Sejak gol itu, MU masih terus melanjutkan dominasi tapi gagal menciptakan gol tambahan, sebaliknya Villarreal nyaris tak melakukan ancaman berarti hingga waktu normal berakhir dengan skor 1-1 dan pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan waktu 2x15 menit.
Baca juga: Head-to-head Villarreal vs Manchester United jelang final Liga Europa
Baca juga: Baru pulih dari COVID-19, presiden Villarreal terpaksa lewatkan final
Alur pertandingan sedikit berubah di babak tambahan waktu, MU menurunkan temponya dan Villarreal lebih banyak menguasai bola, tetapi skor 1-1 tak berubah hingga 15 menit pertama habis.
Pada menit ke-113 Scott McTominay tergeletak setelah berbenturan dengan Alberto Moreno dan Villarreal melanjutkan serangan mereka yang berakhir dengan bola sepakan Moreno mengenai lengan Fred di dalam kotak penalti MU, tapi tidak ada hadiah tendangan penalti setelah tinjauan VAR.
Setelah 2x15 menit babak tambahan berakhir tanpa perubahan, adu penalti dilakukan di mana 10 algojo pertama kedua tim sukses melakukan tugasnya dengan baik, sampai kiper mereka harus bertugas menendang bola.
Rulli sukses melesakkan bola ke dalam gawang untuk mencetak penalti ke-11 The Yellow Submarine, sebelum ia mementahkan eksekusi penalti De Gea untuk mengukir nama Villarreal ke trofi Liga Europa 2020/21.
Baca juga: Emery tegaskan Villarreal tidak mau cuma runtuhkan tembok semifinal
Baca juga: Bek Villarreal tak gentar status unggulan MU
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: