Tasikmalaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, belum mengizinkan seluruh tempat wisata dibuka untuk umum karena pergerakan orang masih tinggi sejak libur Idul Fitri 1442 Hijriah yang dikhawatirkan terjadi kerumunan orang dan memudahkan penularan wabah COVID-19.

"Sementara ini belum, kami tunggu sampai akhir bulan karena pergerakan orang masih banyak," kata Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya Ivan Dicksan kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu.

Ia menuturkan Pemkot Tasikmalaya masih memberlakukan aturan larangan tempat wisata beroperasi sejak libur Hari Raya Idul Fitri dan diperkirakan sampai akhir Mei 2021.

Baca juga: Cegah COVID-19, objek wisata di Kudus-Jateng diimbau tutup sementara

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Tasikmalaya juga, kata dia, belum memberikan keputusan maupun arahan terkait izin operasional tempat wisata.

"Kami sudah minta masukan ke satgas, kelihatannya belum dimungkinkan untuk dibuka," katanya.

Ia menyampaikan kasus penularan wabah COVID-19 di Kota Tasikmalaya cenderung ada penurunan sebelum Hari Raya Idul Fitri, setelah itu ada tambahan baru sebanyak 50 kasus.

"Dibanding sebelum Lebaran, kota sudah turun kasus aktifnya, sekarang sudah di bawah 300," katanya.

Baca juga: Satgas COVID-19 perketat pengawasan objek wisata saat "Lebaran Topat"

Terkait kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah, kata Ivan, sudah ada beberapa sekolah melakukan uji coba karena sudah memenuhi persyaratan protokol kesehatan.

Ia menyampaikan tim Satgas COVID-19 Kota Tasikmalaya terus memantau sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan wabah COVID-19.

"Setelah itu (uji coba), kita evaluasi, kalau memungkinkan tahun ajaran baru kita bisa serentak tatap muka," katanya.