Washington (ANTARA News/Reuters) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengalami penurunan popularitas sama seperti yang pernah dialami mantan Presiden AS ke-40 Ronald Reagan.

Amerika Serikat mengalami resesi di awal tahun 1980 dan Reagan kehilangan kekuasaan dalam pemilihan Kongres sebelum terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan kedua kali.

Berikut garis besar kesamaan-kesamaan yang mengubah tingkat pendapatan pribadi, pengangguran dan hasil jajak pendapat selama masa jabatan Reagan pertama, dibandingkan dengan bagaimana hal-hal yang telah berkembang selama ini bagi Obama.



MASA RESESI REAGAN

Awal masa kepresidenan Reagan, sang pahlawan Republik, mirip seperti pemerintahan Obama yang menanggung resesi terburuk sejak masa "The Great Depression". Tingkat pengangguran semasa pemerintahan Reagan meningkat dari 7,2 persen pada masa awal dia menjabat sebagai presiden pada Januari 1981 hingga 10,8 persen pada November 1982.

Pendapatan pribadi, yang dijadikan patokan kesejahteraan keuangan Amerika yang dikatakan dengan jelas oleh ekonom mempengaruhi hasil pemilihan umum, juga tidak mengalami kemajuan pada masa tersebut. Pendapatan pribadi tersebut tumbuh 2,2 persen selama 1982 dan hanya 1,4 persen di akhir kuartal tahun 1982.



PERINGKAT REAGAN MENURUN, TAPI SEGERA DIPERBAIKI

Reagan membayar keterpurukan tersebut. Pengangguran merangkak naik bersamaan dengan ketenaran Reagan yang menurun hingga 42 persen sebelum pemilihan Kongres 1982 dari 51 persen pada saat dia menjabat sebagai presiden.

Kekecewaan para pemberi suara mengakibatkan hilangnya 27 kursi Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS pada pemilihan November 1982, yang diisi oleh Partai Demokrat.

Keterpurukan tersebut tidak berlangsung lama dan seiring dengan menurunnya angka pengangguran, hasil suara jajak pendapat Reagan meningkat. Keadaan tersebut berubah dari 35 persen suara yang diperoleh Reagan menjadi 58 persen hingga akhir Oktober 1984, sementara angka pengangguran merosot 7,4 persen.

Pendapatan nyata pribadi meningkat 7,2 persen pada 1984.

Reagan terus melawan Walter Mondale, penantang dari Demokrat, dengan menguasai 49 negara bagian Amerika Serikat dan 59 persen suara dari pemilihan sehingga Reagan dapat kembali ke Gedung Putih untuk kedua kalinya.



MASA RESESI OBAMA

Resesi yang dimulai pada Desember 2007 tersebut, harus dihadapi Obama ketika menggantikan George W. Bush, melampaui resesi pada masa-masa Reagan.

Angka pengangguran di Amerika Serikat mencapai 10,1 persen dan tetap berada mendekati level tersebut, hingga mencapai 9,5 persen pada Juli. Pendapatan pribadi mengalami peningkatan sebesar 1,7 persen pada 2008 dan terus berada pada level tersebut hingga akhir tahun, yang hanya naik hingga 0,6 persen. Data menunjukkan angka tersebut naik 0,2 persen pada Juni.

Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat bergerak perlahan di kuartal kedua hingga mencapai 2,4 persen pada angka tahunan dari angka semula 3,7 persen pada tiga bulan sebelumnya, yang tak sesuai dengan perkiraan semula oleh para ekonom, dan indikator paling baru menunjukkan keadaan ekonomi Amerika Serikat akan melemah, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan timbulnya resesi ganda.



PERTANYAAN: SANGGUPKAH OBAMA MENGIKUTI LANGKAH REAGAN?

Seperti Reagan, ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat dan angka pengangguran yang masih tinggi telah memperburuk hasil jajak pendapat Presiden Amerika Serikat ke-44 tersebut, pada saat para mitra Demokrat bersusah payah untuk menguasai Kongres pada pemilihan 2 November dan mengganggu usahanya untuk terpilih kembali jika pertumbuhan tidak mengalami perubahan.

Partai Republik juga menekan dia karena defisit anggaran. Tapi ekonom menyebutkan tidak ada pengaruh bagi pemilih pada masa lalu yang sangat peduli terhadap keuangan mereka sendiri.

Menurut hasil jajak pendapat yang dilakukan Reuters, Selasa, Obama mencapai angka 45 persen. Jajak pendapat terakhir yang dilakukan The Gallop menunjukkan peringkat Obama berada pada angka 44 persen, jauh menurun dari semula 66 persen ketika Obama mulai berkuasa.

Namun para ekonom tetap percaya diri dengan keadaan tersebut. Mereka yakin perekonomian Amerika Serikat tetap akan menghentikan laju lonjakan angka pengangguran. Federal Reserve AS memperkirakan tingkat pengangguran rata-rata sebesar 7,1 persen menjadi 7,5 persen di kuartal keempat 2012.

Angka pengangguran 7 persen termasuk tertinggi dalam sejarah Amerika Serikat. Namun, pengamat politik mengatakan apabila masa lalu dijadikan pedoman, keadaan tersebut sebaiknya tetap menjadikan Obama berada di Gedung Putih untuk yang kedua kalinya. (FNY/K004)