London (ANTARA News) - Gara-gara meniru gaya Lady Gaga, seseorang akan mengalami kebutaan. Itulah jadinya jika digunakan lensa kontak seperti yang dikenakan Lady Gaga.
Mata besar dan bersinar milik penyanyi eksentrik dalam video klip Bad Romance yang populer tersebut karena menggunakan lensa kontak jenis tertentu. Alhasil, gaya mata belok bak boneka itu menjadi tren dan banyak diburu fansnya.
Namun nampaknya tren mata boneka itu akan segera lenyap karena penelitian sejumlah ahli menemukan bahwa kontak lensa tersebut berbahaya dan dapat mengakibatkan kebutaan bagi para penggunanya.
Para ahli khawatir bahwa penggunaan lensa tersebut tanpa pengawasan dapat menyebabkan masalah seperti infeksi mata, kerusakan pada penglihatan, dan bahkan kebutaan.
"Ada potensi seseorang kehilangan penglihatan mereka dalam waktu 24 jam akibat infeksi," ujar Dr Assumpta Madu, dari New York's Montefiore Medical Centre di New York seperti dilansir BBC.
Ironisnya, Lady Gaga sendiri bahkan tidak menggunakan lensa kontak dalam video tersebut. Mata bonekanya itu diperoleh akibat proses editing sehingga tampak lebar dan berbinar.
Lensa kontak tersebut banyak beredar di Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan kini mulai merebak di kalangan siswa SMU di Amerika Serikat.
Pemerintah AS sendiri melarang peredaran barang tersebut karena tidak sesuai standar kesehatan yang ditetapkan para ahli.Dengan harga $20-30 para pecinta fashionista dapat memiliki lensa kontak yang terdiri dari berbagai macam warna.
"Di daerah saya, (hal) ini jadi tren. Semua cewek memakainya," ungkap Melody Vue, gadis 16 tahun asal Carolina Utara.
Ia mengaku memiliki 22 pasang lensa kontak 'ajaib' itu. Ia dan temannya menggunakan lensa kontak untuk foto profil Facebook mereka.
Para dokter menekankan bahwa lensa kontak seharusnya dapat dibeli jika disertai dengan surat keterangan dokter.
Bagaimana... Masih ingin tetap ingin memiliki mata boneka hingga mengalami kebutaan? Lebih baik, jadilah diri sendiri.
(m-ela/A024)
Meniru Lady Gaga Berakibat Kebutaan
25 Agustus 2010 10:36 WIB
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Tags: