Basarnas Banten melanjutkan penyisiran pelajar yang terseret ombak
26 Mei 2021 10:41 WIB
adan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten kembali melanjutkan penyisiran pelajar korban terseret ombak di kawasan wisata Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. ANTARA/HO-Basarnas Banten/am.
Lebak (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten melanjutkan penyisiran pelajar korban terseret ombak di kawasan wisata Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.
"Kami berharap pelajar SMPN Cilograng yang terseret ombak diketahui bernama Nanda (14), dapat ditemukan hari ini," kata Humas Basarnas Banten Warsito, di Lebak, Rabu.
Basarnas Banten kini melakukan penyisiran dengan menggunakan rubber boat dan creeping sebanyak dua line dengan panjang sejauh +-1.3 nautical mile (NM) dengan spasi sejauh 0.3 NM dari LKP ke arah barat.
Selain itu, juga melakukan pencarian dengan penyisiran pantai ke arah barat dan timur dari LKP dengan berjalan kaki sejauh +-4,5 kilometer.
Di samping itu juga dibantu oleh tim evakuasi dari Polri, TNI, BPBD Lebak, relawan dan nelayan.
Pencarian hari kedua dengan melakukan penyisiran untuk menemukan korban pelajar yang terseret ombak di kawasan wisata Pantai Sawarna.
"Kami berharap cuaca normal, sehingga evakuasi berjalan lancar," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pencarian korban terseret ombak di pesisir pantai selatan Lebak dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Apabila, kata dia, sepekan terakhir tidak ditemukan dipastikan pertolongan dan pencarian dihentikan.
Saat ini, cuaca pesisir selatan Lebak yang berhadapan langsung dengan perairan Samudra Hindia kurang bersahabat, selain gelombang tinggi juga tiupan angin kencang.
"Kami memastikan hari ini kurang maksimal untuk melakukan penyisiran akibat cuaca buruk itu," katanya pula.
Baca juga: Basarnas Banten lanjutkan pencarian pelajar terseret ombak Rabu
Baca juga: SAR temukan jenazah pelajar terseret ombak payangan
"Kami berharap pelajar SMPN Cilograng yang terseret ombak diketahui bernama Nanda (14), dapat ditemukan hari ini," kata Humas Basarnas Banten Warsito, di Lebak, Rabu.
Basarnas Banten kini melakukan penyisiran dengan menggunakan rubber boat dan creeping sebanyak dua line dengan panjang sejauh +-1.3 nautical mile (NM) dengan spasi sejauh 0.3 NM dari LKP ke arah barat.
Selain itu, juga melakukan pencarian dengan penyisiran pantai ke arah barat dan timur dari LKP dengan berjalan kaki sejauh +-4,5 kilometer.
Di samping itu juga dibantu oleh tim evakuasi dari Polri, TNI, BPBD Lebak, relawan dan nelayan.
Pencarian hari kedua dengan melakukan penyisiran untuk menemukan korban pelajar yang terseret ombak di kawasan wisata Pantai Sawarna.
"Kami berharap cuaca normal, sehingga evakuasi berjalan lancar," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pencarian korban terseret ombak di pesisir pantai selatan Lebak dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Apabila, kata dia, sepekan terakhir tidak ditemukan dipastikan pertolongan dan pencarian dihentikan.
Saat ini, cuaca pesisir selatan Lebak yang berhadapan langsung dengan perairan Samudra Hindia kurang bersahabat, selain gelombang tinggi juga tiupan angin kencang.
"Kami memastikan hari ini kurang maksimal untuk melakukan penyisiran akibat cuaca buruk itu," katanya pula.
Baca juga: Basarnas Banten lanjutkan pencarian pelajar terseret ombak Rabu
Baca juga: SAR temukan jenazah pelajar terseret ombak payangan
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: