Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiharto mengatakan pihaknya kini fokus untuk melobi tiga partai besar guna meloloskan konsep konfederasi dalam Undang-Undang Pemilu.

"Dengan partai kecil non-PT (yang tidak lolos `parliamentary treshold`) pandangan kita tampaknya telah sepaham. Kini kita ingin fokus pada lobi partai besar terutama tiga partai besar Demokrat, PDIP dan Golkar, tanpa mereka mungkin tidak ada perubahan ke sana," kata Arya Sugiharto, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya kini masih terus menyempurnakan konsep konfederasi untuk penyederhanaan partai politik yang sesuai dengan karakteristik Indonesia. "Terutama kita kini masuk hal-hal yang lebih detail," katanya.


Menurut dia, dalam pembahasan di partainya, masalah hilangnya suara rakyat menjadi fokus utama dalam masalah penyederhanaan partai politik ke depan.

"Ini penting, karena ini merupakan jaminan agar setiap suara yang diberikan rakyat tersebut berharga, bukan dihanguskan," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga tidak terlalu terpaku pada nama dari konsep penyederhanaan partai politik. "Apakah konfederasi atau asimiliasi itu bukan masalah yang penting bagaimana suara rakyat itu kita perhatikan," katanya.

Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dalam sambutan buka puasa bersama peringatan HUT ke-12 PAN Senin (23/8) mengungkapkan, PAN memiliki kepekaan untuk memikirkan agar suara rakyat tidak dihapuskan.

"Bukan masalah PT itu lima, 10 atau 15 persen, tapi intinya bagaimana setiap suara rakyat itu tidak hilang," katanya.

Menurut Hatta, kini PAN harus mampu bekerja keras untuk merumuskan solusi dalam menyederhanakan sistem kepartaian tanpa mengabaikan suara rakyat yang telah memberikan hak pilihnya

Penyederhanaan kepartaian telah menjadi tema partai-partai politik dalam menyongsong Pemilu 2014.
(T.M041/S018/P003)