Indofarma perkirakan vaksin Novavax tiba di Indonesia pada Agustus
25 Mei 2021 17:50 WIB
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 sebelum disuntikkan pada lansia yang dilakukan dari rumah ke rumah di Benda, Kota Tangerang, Banten, Selasa (25/5/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Anggota holding BUMN farmasi, PT Indofarma Tbk memperkirakan pengiriman tahap (batch) pertama vaksin COVID-19 jenis Novavax tiba di Indonesia pada Agustus 2021.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa, menjelaskan vaksin tersebut baru mulai diproduksi pada akhir April atau awal Mei 2021 karena keterlambatan bahan baku dari Amerika.
"Memang ada keterlambatan karena bahan baku dari Amerika agak sedikit terlambat sampai di India, sehingga baru mulai produksi akhir April atau awal Mei kemarin. (Batch pertama) vaksin itu akan jadi pada Juli, sehingga nanti diharapkan bisa kita deliver first batch-nya itu di Agustus atau paling telat September," katanya.
Meski ada keterlambatan, Arief memastikan Novavax berkomitmen mengirimkan 50 juta dosis vaksin ke Indonesia sepanjang 2021 ini.
Ia merinci sebanyak 4 juta dosis akan tiba September, 10 juta dosis Oktober, dan masing-masing 18 juta dosis pada November dan Desember 2021.
"Total 50 juta dosis dan itu sudah komitmennya untuk bisa deliver tahun 2021," kata Arief.
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan, vaksin Novavax akan digunakan untuk program vaksinasi gelombang ketiga dari pemerintah. Sasarannya adalah sebagian kelompok lanjut usia (lansia), pemberi pelayanan publik, dan masyarakat umum rentan.
Dengan demikian, vaksin Novavax juga dipastikan tidak masuk dalam daftar penggunaan vaksin COVID-19 untuk program Vaksinasi Gotong Royong yang bergulir sejak Selasa (18/5/2021) lalu. Indofarma merupakan importir resmi vaksin Novavax.
Baca juga: Indofarma siap dukung pengadaan tes antigen gantikan "rapid test"
Baca juga: Obat penanganan COVID-19 racikan holding BUMN farmasi siap digunakan
Baca juga: Indofarma bangun 12 lab dengan kapasitas tes 15.000 per hari
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa, menjelaskan vaksin tersebut baru mulai diproduksi pada akhir April atau awal Mei 2021 karena keterlambatan bahan baku dari Amerika.
"Memang ada keterlambatan karena bahan baku dari Amerika agak sedikit terlambat sampai di India, sehingga baru mulai produksi akhir April atau awal Mei kemarin. (Batch pertama) vaksin itu akan jadi pada Juli, sehingga nanti diharapkan bisa kita deliver first batch-nya itu di Agustus atau paling telat September," katanya.
Meski ada keterlambatan, Arief memastikan Novavax berkomitmen mengirimkan 50 juta dosis vaksin ke Indonesia sepanjang 2021 ini.
Ia merinci sebanyak 4 juta dosis akan tiba September, 10 juta dosis Oktober, dan masing-masing 18 juta dosis pada November dan Desember 2021.
"Total 50 juta dosis dan itu sudah komitmennya untuk bisa deliver tahun 2021," kata Arief.
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan, vaksin Novavax akan digunakan untuk program vaksinasi gelombang ketiga dari pemerintah. Sasarannya adalah sebagian kelompok lanjut usia (lansia), pemberi pelayanan publik, dan masyarakat umum rentan.
Dengan demikian, vaksin Novavax juga dipastikan tidak masuk dalam daftar penggunaan vaksin COVID-19 untuk program Vaksinasi Gotong Royong yang bergulir sejak Selasa (18/5/2021) lalu. Indofarma merupakan importir resmi vaksin Novavax.
Baca juga: Indofarma siap dukung pengadaan tes antigen gantikan "rapid test"
Baca juga: Obat penanganan COVID-19 racikan holding BUMN farmasi siap digunakan
Baca juga: Indofarma bangun 12 lab dengan kapasitas tes 15.000 per hari
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: