Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi masih berkutat dibawah level Rp9.000 per dolar, meski mengalami koreksi harga, akibat melemah saham-saham di Amerika Serikat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp8.973-Rp8.983 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.965-Rp8.975 atau melemah delapan poin.

Analis Valas, Rully Nova di Jakarta, mengatakan, posisi rupiah dibawah Rp9.000 per dolar dinilai cukup aman yang bertahan selama dua bulan lebih.

Rupiah masih berada dalam kisaran sempit Rp8.950 sampai Rp9.0000 per dolar yang membuat pasar domestik merasa nyaman, katanya.

Posisi rupiah yang cukup aman itu, menurut dia, karena dolar Amerika Serikat di pasar regional tak menentu menguat terhadap euro dan turun pada yen.

Hal ini disebabkan kondisi negatif yang berkelanjutan tentang pemulihan ekonomi Amerika Serikat, ucapnya.

Euro terhadap dolar turun menjadi 1,2654 dari 1,2714 dan dolar terhadap yen melemah menjadi 85,17 dari 85,63 yen.

Kekhawatiran terhadap laju pemulihan ekonomi global menyebabkan investor berada di bagian belakang "safe haven" dolar AS, katanya.

Menurut dia, data pemerintah Amerika Serikat tentang penjualan rumah, pengangguran, dan produk domestik bruto yang akan keluar minggu ini secara luas diperkirakan menunjukkan sebuah tren ekonomi ke bawah.

Kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi AS mengakibatkan pasar regional melemah, katanya.

Rupiah, lanjut dia juga masih berpeluang untuk naik lagi, karena investor asing terus aktif bermain di pasar meski transaksinya masih kecil.
(h-CS/A024)