Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan belanja negara hingga akhir April 2021 tumbuh 15,9 persen (yoy) yaitu sebesar Rp723 triliun dari Rp623,9 triliun pada periode sama tahun lalu.

Sri Mulyani mengatakan realisasi Rp723 triliun tersebut merupakan 26,3 persen dari target APBN yaitu Rp2.750 triliun.

“Kita melakukan pemulihan ekonomi melalui belanja-belanja negara,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara daring di Jakarta, Selasa.

Realisasi belanja berasal dari belanja pemerintah pusat Rp489,8 triliun meliputi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp278,6 triliun dan belanja non-K/L Rp211,3 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi Program PEN hingga 21 Mei mencapai 26,3 persen

Belanja K/L itu mencapai 27 persen dari target sebesar Rp1.032 triliun, sedangkan realisasi belanja non-K/L merupakan 22 persen dari target yaitu Rp922,6 triliun.

Belanja non-K/L sebesar Rp211,3 triliun tumbuh 17,7 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp179,4 triliun utamanya untuk pensiun, termasuk THR pensiunan, jaminan kesehatan ASN, subsidi energi dan pupuk, serta Program PraKerja.

Untuk realisasi belanja K/L tumbuh 37,2 persen dipengaruhi berbagai pencairan bansos dan bantuan UMKM, serta penanganan kesehatan yang sudah dipercepat atau dilakukan pada Maret.

“Belanja K/L semua K/L yang miliki anggaran cukup besar sudah melakukan akselerasi belanja sehingga menggambarkan countercyclical in action dari APBN kita,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani sebut defisit APBN hingga April capai Rp138,1 triliun

Belanja K/L meliputi belanja modal tumbuh 132,4 persen (yoy) yakni dari Rp20,7 triliun menjadi Rp48,1 triliun utamanya berasal dari proyek infrastruktur dasar dan infrastruktur konektivitas, serta pengadaan alutsista dan almatsus (alat material khusus).

Kemudian belanja barang yang tumbuh 87,1 persen dan bansos tumbuh 0,1 persen untuk pelaksanaan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi seperti vaksinasi, bantuan usaha mikro, dan penyaluran berbagai program bansos.

Belanja barang tumbuh 87,1 persen (yoy) dari Rp52,8 triliun menjadi Rp98,7 triliun sedangkan realisasi bansos hingga April 2021 Rp61,4 triliun.

Selanjutnya belanja negara juga ditunjang oleh realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yaitu Rp233,2 triliun atau 29,3 persen dari target Rp795,5 triliun.

Realisasi TKDD tersebut terdiri dari transfer ke daerah yang mencapai Rp216,4 triliun dan Dana Desa sebesar Rp16,9 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani paparkan realisasi anggaran PEN, capai Rp182,39 triliun