Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan bahwa kepastian asal senjata laras panjang yang digunakan dalam aksi perampokan di Medan, masih tunggu hasil penyelidikan dan uji balistik Polri.

"Kita tidak bisa berdasarkan dugaan-dugaan," katanya, usai memimpin rapat koordinasi politik, hukum, dan keamanan di Jakarta, Senin.

Djoko meminta semua pihak hendaknya menunggu hasil penyelidikan dan uji balistik Polri.

"Nanti jika sudah ada hasil penyelidikan dan uji balistik yang akurat, kan bisa diketahui asal dan milik senjata-senjata itu," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta TNI untuk memeriksa persenjataan personelnya, menyusul ditemukannya beberapa senjata yang biasa digunakan TNI/Polri seperti AK-47 dan M16 dalam perampokan di Medan, pekan lalu.

"Sampai saat ini, kami belum menerima laporan ada persenjataan TNI yang hilang. Karena itu, saya minta TNI untuk memeriksa persenjataan personelnya," ujarnya.

Pihaknya juga akan memeriksa kemungkinan senjata-senjata itu berasal dari sisa-sisa konflik di Aceh, ujar Purnomo.

(R018/S026)