Pupuk Indonesia gelar demplot aplikasi pupuk organik di Blora
24 Mei 2021 21:46 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar demonstrasi plot (demplot) tanaman padi dengan aplikasi pupuk organik cair Phonska Oca di Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (24/5/2021). ANTARA/HO-Pupuk Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar demonstrasi plot (demplot) tanaman padi dengan aplikasi pupuk organik cair Phonska Oca di Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin sebagai edukasi untuk petani dalam pengaplikasian pupuk secara benar.
Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa demplot ini dikerjakan oleh dua anggota holdingnya, yaitu Petrokimia Gresik dan Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Blora melalui perbaikan kondisi lahan dengan menggunakan pupuk organik.
“Seperti diketahui, sumbangsih pertanian Blora untuk ketahanan pangan nasional cukup besar, sehingga harus benar-benar dioptimalkan,” ujar Bob.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, lanjut Bob, produksi beras selama setahun mencapai 600 ribu ton. Sedangkan beras yang dikonsumsi masyarakat Blora tidak lebih 150 ribu ton.
"Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi petani di Blora, khususnya dalam menerapkan pemupukan yang presisi," jelasnya.
Aplikasi pupuk yang digunakan antara lain pupuk organik granul Petroganik, Urea, Phonska Oca, dan NPK Phonska 15-10-12 yang merupakan formulasi baru. Phonska Oca sendiri merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara majemuk NPK dan pupuk organik dalam bentuk cair dengan kandungan C-Organik minimal 6 persen. Pupuk ini juga diperkaya dengan unsur mikro serta mikroba fungsional yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman.
“Kandungan organik berfungsi untuk perbaikan tanah sedangkan kandungan pupuk majemuk dapat meningkatkan produktivitas, jadi sangat komplet,” kata Bob.
Phonska Oca telah melewati uji laboratorium di lembaga penelitian dan uji coba aplikasi di berbagai daerah. Hasilnya Phonska Oca sangat cocok diaplikasikan pada tanaman padi maupun komoditas lain. Pupuk ini mampu meningkatkan produktivitas antara 13 hingga 61 persen.
"Harapannya, aplikasi dalam demplot ini bisa diduplikasi oleh petani lainnya di Blora sehinga dapat mendukung produktivitas pertanian setempat,” terang Bob.
Phonska Oca diaplikasikan dengan cara disemprot. Dosis yang digunakan sebanyak 5 liter per hektar dan dilakukan penyemprotan secara rutin setiap satu minggu sekali.
"Menjadi kebanggaan, Phonska Oca merupakan produk organik yang diproduksi sepenuhnya dengan 100 persen bahan baku dalam negeri," ungkap Bob.
Selain itu, demplot Blora ini juga menggunakan pupuk subsidi NPK Phonska dengan formulasi baru 15-10-12. Pada tahun 2021 ini, sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) terdapat perubahan formula pupuk NPK Phonska bersubsidi dari awalnya NPK 15-15-15 menjadi NPK 15-10-12.
“Perubahan ini dijalankan pemerintah dengan prinsip efisiensi. Namun tetap mengedepankan kualitas untuk hasil panen yang optimal,” jelas Bob.
Terkait demplot aplikasi Phonska Oca di Blora, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati mengapresiasi dan memastikan mendukung inovasi tersebut. Menurut Wabup, pupuk cair ini nanti bisa mengurangi kebutuhan pupuk lain, di mana aplikasinya 1 hektar lahan padi hanya membutuhkan 5 liter Phonska Oca.
"Kami sangat terbuka dengan adanya pupuk cair ini dan saya minta kepada Pupuk Indonesia khususnya untuk sama sama bergerak menjaga kestabilan harga pupuk. Dan saya minta tolong para Kades dan para petani diberikan penjelasan dan kepastian untuk masuk kelompok tani sehingga dapat menyusun e-RDKK sebagai acuan untuk mencukupi kebutuhan pupuk," kata Tri.
Demplot adalah metode penyuluhan pertanian kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan stok enam pekan jelang Lebaran-musim tanam
Baca juga: Agro Solution, Petrokimia Gresik bikin demplot jeruk di Kota Batu
Baca juga: Pupuk Indonesia bukukan laba Rp929 miliar di kuartal I 2021
Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa demplot ini dikerjakan oleh dua anggota holdingnya, yaitu Petrokimia Gresik dan Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Blora melalui perbaikan kondisi lahan dengan menggunakan pupuk organik.
“Seperti diketahui, sumbangsih pertanian Blora untuk ketahanan pangan nasional cukup besar, sehingga harus benar-benar dioptimalkan,” ujar Bob.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, lanjut Bob, produksi beras selama setahun mencapai 600 ribu ton. Sedangkan beras yang dikonsumsi masyarakat Blora tidak lebih 150 ribu ton.
"Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi petani di Blora, khususnya dalam menerapkan pemupukan yang presisi," jelasnya.
Aplikasi pupuk yang digunakan antara lain pupuk organik granul Petroganik, Urea, Phonska Oca, dan NPK Phonska 15-10-12 yang merupakan formulasi baru. Phonska Oca sendiri merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara majemuk NPK dan pupuk organik dalam bentuk cair dengan kandungan C-Organik minimal 6 persen. Pupuk ini juga diperkaya dengan unsur mikro serta mikroba fungsional yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman.
“Kandungan organik berfungsi untuk perbaikan tanah sedangkan kandungan pupuk majemuk dapat meningkatkan produktivitas, jadi sangat komplet,” kata Bob.
Phonska Oca telah melewati uji laboratorium di lembaga penelitian dan uji coba aplikasi di berbagai daerah. Hasilnya Phonska Oca sangat cocok diaplikasikan pada tanaman padi maupun komoditas lain. Pupuk ini mampu meningkatkan produktivitas antara 13 hingga 61 persen.
"Harapannya, aplikasi dalam demplot ini bisa diduplikasi oleh petani lainnya di Blora sehinga dapat mendukung produktivitas pertanian setempat,” terang Bob.
Phonska Oca diaplikasikan dengan cara disemprot. Dosis yang digunakan sebanyak 5 liter per hektar dan dilakukan penyemprotan secara rutin setiap satu minggu sekali.
"Menjadi kebanggaan, Phonska Oca merupakan produk organik yang diproduksi sepenuhnya dengan 100 persen bahan baku dalam negeri," ungkap Bob.
Selain itu, demplot Blora ini juga menggunakan pupuk subsidi NPK Phonska dengan formulasi baru 15-10-12. Pada tahun 2021 ini, sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) terdapat perubahan formula pupuk NPK Phonska bersubsidi dari awalnya NPK 15-15-15 menjadi NPK 15-10-12.
“Perubahan ini dijalankan pemerintah dengan prinsip efisiensi. Namun tetap mengedepankan kualitas untuk hasil panen yang optimal,” jelas Bob.
Terkait demplot aplikasi Phonska Oca di Blora, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati mengapresiasi dan memastikan mendukung inovasi tersebut. Menurut Wabup, pupuk cair ini nanti bisa mengurangi kebutuhan pupuk lain, di mana aplikasinya 1 hektar lahan padi hanya membutuhkan 5 liter Phonska Oca.
"Kami sangat terbuka dengan adanya pupuk cair ini dan saya minta kepada Pupuk Indonesia khususnya untuk sama sama bergerak menjaga kestabilan harga pupuk. Dan saya minta tolong para Kades dan para petani diberikan penjelasan dan kepastian untuk masuk kelompok tani sehingga dapat menyusun e-RDKK sebagai acuan untuk mencukupi kebutuhan pupuk," kata Tri.
Demplot adalah metode penyuluhan pertanian kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan stok enam pekan jelang Lebaran-musim tanam
Baca juga: Agro Solution, Petrokimia Gresik bikin demplot jeruk di Kota Batu
Baca juga: Pupuk Indonesia bukukan laba Rp929 miliar di kuartal I 2021
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: