Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah naik pada perdagangan yang sepi di Asia, Senin tetapi pengamat memperingatkan bahwa penguatan dolar AS dan berita mengenai meredanya topan dapat menyeret pasar turun.

Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Oktober naik 29 sen menjadi 74,11 dolar AS per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Mintak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 21 sen menjadi 74,47 dolar.

Pasar minyak mentah membalik penurunan selama tiga hari berturut-turut tetapi masih belum jelas arahnya, kata Serene Lim, pengamat minyak dan gas pada bank ANZ di Singapura.

"Pasar minyak untuk sementara istirahat ... sesungguhnya bukan karena ada berita," katanya.

Lim memperingatkan bahwa harga naik rentan terhadap kenaikan dolar AS yang mencetak rekor tertinggi dalam enam pekan pada pekan lalu dan menyusutnya pemberitaan mengenai topan pada pertengahan musim.

Menguatnya dolar AS membuat minyak yang diperjualbelikan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata uang lain, dan masa awal munculnya topan secara tradisional mendorong harga minyak naik karena gangguan pasokan dari anjungan minyak.

"Karena dolar telah menguat dan topan mulai mereda, maka tekanan harga turun lebih tinggi dari tekanan naik," katanya.
(ANT/A024)