Warga terindikasi COVID-19 di Cilangkap bertambah jadi 104
24 Mei 2021 17:29 WIB
Petugas medis jemput bola bersiap melakukan tes usap PCR bagi warga yang tidak bisa keluar rumah di Jalan As-Syafiiyah, Cipayung, Jakarta, Jumat (21/5/2021). Kawasan zona merah tersebut memberlakukan mikro lockdown serta tes usap PCR secara massal setelah sebanyak 51 orang warga positif COVID-19 berasal dari klaster halal bihalal di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pras.
Jakarta (ANTARA) - Kasus warga terindikasi COVID-19 di RT03/03 Kelurahan Cilangkap berdasarkan hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bertambah menjadi 104 orang.
"Untuk update terbaru terkonfirmasi total 104," kata Ketua RW 03 Rosadi di Cilangkap, Jakarta, Senin.
Baca juga: DKI Jakarta perpanjang PPKM Mikro hingga 31 Mei
Rosadi merinci, sebanyak 20 orang warganya dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk dirawat. Sementara 67 warga lainnya dirawat di Wisma Atlet, dan 17 orang lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah.
Rosadi mengatakan kasus klaster COVID-19 di Cilangkap tersebut berawal dari silahturahmi Lebaran sejumlah warganya. Padahal menurut dia, warga di wilayahnya tidak banyak yang melakukan mudik Lebaran.
Baca juga: IWD desak pemerintah tambah kuota WFH cegah klaster perkantoran
"Ini saya duga klaster keluarga karena saya selidiki ternyata warga ini setelah Lebaran ini mengadakan pertemuan makan ketupat bersama," ujar Rosadi.
Rosadi menambahkan kemudian dari kejadian tersebut ditemukan salah satu warga yang mengeluhkan kondisi kesehatannya. Ketika dilakukan pemeriksaan tes PCR diketahui warga tersebut positif COVID-19.
Baca juga: Sudinhub Jakut siapkan langkah cegah munculnya klaster mudik lebaran
"Ada salah satu warga yang terpapar itu sakit sehingga minta pertolongan kemudian kita cek ternyata dia positif. Lalu kita kembangkan semua ya itu banyak positif," terang Rosadi.
"Untuk update terbaru terkonfirmasi total 104," kata Ketua RW 03 Rosadi di Cilangkap, Jakarta, Senin.
Baca juga: DKI Jakarta perpanjang PPKM Mikro hingga 31 Mei
Rosadi merinci, sebanyak 20 orang warganya dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk dirawat. Sementara 67 warga lainnya dirawat di Wisma Atlet, dan 17 orang lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah.
Rosadi mengatakan kasus klaster COVID-19 di Cilangkap tersebut berawal dari silahturahmi Lebaran sejumlah warganya. Padahal menurut dia, warga di wilayahnya tidak banyak yang melakukan mudik Lebaran.
Baca juga: IWD desak pemerintah tambah kuota WFH cegah klaster perkantoran
"Ini saya duga klaster keluarga karena saya selidiki ternyata warga ini setelah Lebaran ini mengadakan pertemuan makan ketupat bersama," ujar Rosadi.
Rosadi menambahkan kemudian dari kejadian tersebut ditemukan salah satu warga yang mengeluhkan kondisi kesehatannya. Ketika dilakukan pemeriksaan tes PCR diketahui warga tersebut positif COVID-19.
Baca juga: Sudinhub Jakut siapkan langkah cegah munculnya klaster mudik lebaran
"Ada salah satu warga yang terpapar itu sakit sehingga minta pertolongan kemudian kita cek ternyata dia positif. Lalu kita kembangkan semua ya itu banyak positif," terang Rosadi.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: