Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) membuka opsi untuk melakukan karantina atlet sebelum keberangkatan tim ke Olimpiade Tokyo.

Sekretaris Jenderal KOI Ferry Kono mengatakan karantina atlet kemungkinan akan dilakukan di pelatnas masing-masing kendati keputusan soal itu sebetulnya belum ditetapkan karena masih menunggu rekomendasi dari komisi medis.

“Kemarin rapat bersama Chief de Mission (CdM), kami masih menunggu rekomendasi komisi medis KOI untuk menentukan karantinanya modelnya seperti apa,” kata Ferry saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.

Baca juga: KOI: IOC pastikan Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal

“Bukan karantina di Jepang, tetapi kami karantina dilakukan di pelatnas masing-masing. Jadi beberapa hari sebelum berangkat dikarantina lalu cek kesehatan bersama-sama. Itu opsi,” ujar dia menambahkan.

Ferry menjelaskan KOI saat ini juga masih membahas terkait masa karantina yang diperlukan bagi para atlet sehingga tidak akan menggangu persiapan keberangkatan ke Tokyo.

“Berapa lama itu kami lagi mengkaji karena kami tidak mau karantina yang terlalu lama, jadi lebih baik di pelatnas sehingga karantina ini tujuannya untuk persiapan menuju keberangkatan,” ujarnya.

Kontingen Indonesia hingga saat ini masih terus mempersiapkan diri menuju Olimpiade 2020 Tokyo, yang dijadwalkan dimulai pada 23 Juli tersebut, di tengah ketidakpastian akibat meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Jepang.

Baca juga: Penyelenggara isyaratkan lampu hijau untuk penonton di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Presiden IOC akan tiba di Jepang 11 hari sebelum pembukaan Olimpiade


KOI bahkan sudah mulai rutin melakukan rapat bersama Chief de Mission Olimpiade Tokyo Rosan P. Roeslani untuk membahas terkait persiapan dan rencana tim selama di Tokyo nanti.

“Kami sudah rapat bersama bapak CdM langsung membahas persiapan mulai dari akreditasi, estimasi jumlah tim, akomodasi, transportasi di Tokyo, dan segala hal yang sifatnya menjadi urusan tim kontingen,” tuturnya.

Beberapa atlet Indonesia sudah dinyatakan lolos dan siap berangkat ke Olimpiade 2020 Tokyo. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri dari atletik, Riau Ega Agatha dan Diananda Chairunisa dari panahan, Vidya Rafika Rahmatan Thayiba dari cabang olahraga menembak, Rifda Irfanaluthfi dari cabang senam, dan Mutiara Rahma Putri/Melani Putri dari cabang dayung.

Jumlah ini dipastikan akan bertambah karena ada beberapa atlet yang sudah lolos namun belum ditetapkan seperti dua atlet angkat besi, yakni Eko Yuli Irawan dan Windy Cantika. Selain itu, ada juga 11 wakil atlet bulu tangkis Indonesia yang sudah dalam posisi aman dan diharapkan mampu mempertahankan tradisi emas di Tokyo nanti.

Baca juga: Jepang batasi jumlah ofisial Olimpiade Tokyo menjadi 78.000 orang
Baca juga: Eko Yuli Irawan berharap Olimpiade Tokyo tetap digelar