Jakarta (ANTARA News) - PT Pupuk Kalimantan Timur menggandeng PT Perkebunan Nusantara IV dan V membangun pabrik pupuk majemuk (NPK) di Medan, Sumatera Utara, dengan nilai investasi 50 juta dolar AS.
"Kami berharap dapat menangkap potensi pasar di Sumatera Utara dan Riau, khususnya untuk sektor perkebunan," kata Dirut PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Hidayat Nyakman usai penandatangan kerja sama dengan PTPN IV dan V di Jakarta, Jumat.
Kesepakatan membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Pupuk Agro Nusantara itu ditandatangani Dirut PKT Hidayat Nyakman, Dirut PTPN IV Dahlan Harahap, dan Dirut PTPN V Fauzi Yusuf.
Pada perusahaan baru itu, PKT menguasai 51 persen saham, PTPN IV 34 persen dan PTPN V 15 persen.
Hidayat menjelaskan pabrik NPK tersebut akan dibangun di kawasan industri di Medan dengan kapasitas produksi 2X100 ribu ton. Pembangunan pabrik itu akan dilakukan pada Desember 2010.
"Kawasan industri dipilih karena memiliki infrastruktur yang lengkap untuk menunjang pembangunan maupun kegiatan operasional pabrik. Selain itu, lokasinya berdekatan dengan pelabuhan dan konsumen utama dari pupuk NPK itu sendiri, yaitu perkebunan kelapa sawit, karet dan kakao," kata Hidayat.
Ia menegaskan, pembangunan pabrik NPK di Medan merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan mengembangkan produk NPK hingga produksinya mencapai satu juta ton dalam beberapa tahun mendatang serta memperluas pangsa pasar di sektor perkebunan.
Pupuk majemuk tersebut diproduksi dengan menggunakan Teknologi Fused Granulation, yang mana setiap butir pupuk yang dihasilkan telah mengandung tiga unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman, Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K).
PKT saat ini memiliki produk NPK Pelangi yang diproduksi dengan metode mechanical blending dengan total kapasitas produksi 350.000 ton. Selain itu BUMN pupuk urea terbesar itu juga membangun dua unit pabrik NPK Fused Granulation yang berlokasi di Bontang dengan kapasitas masing-masing 100.000 ton per tahun.
(R016/N002/S026)
Pupuk Kaltim dan PTPN Bangun Pabrik NPK
20 Agustus 2010 21:55 WIB
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: