Bertambah 135 kasus baru, Aceh masih rawat 2.014 pasien COVID-19
22 Mei 2021 20:04 WIB
Petugas medis bersama pejabat pemerintah Aceh dan kerabat keluarga dengan protokol kesehatan COVID-19 melepas pemberangkatan mobil ambulans mengangkut jenazah mantan Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud (87) setelah shalat jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abdin, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (22/5/2021). ANTARA/Ampelsa.
Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan penambahan 135 warga provinsi itu terinfeksi virus corona per hari ini, sehingga total pasien corona yang masih dalam perawatan atau isolasi mandiri di Aceh mencapai 2.014 orang.
“Hari ini juga bertambah pasien sembuh 10 orang dan penderita COVID-19 yang meninggal dunia bertambah enam orang, salah satunya mantan Gubernur Aceh Prof Syamsuddin Mahmud di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Sabtu.
Dia menjelaskan saat ini kasus aktif COVID-19 di Aceh mencapai 2.014 orang. Padahal pada Maret lalu sudah turun di bawah seribu orang. Namun seiring kasus harian terus bertambah sejak medio April 2021 sehingga pasien corona yang dirawat sudah lebih dua ribu orang.
Menurut dia sebagian besar penderita COVID-19 di Aceh merupakan penderita tanpa gejala atau memiliki gejala ringan, sehingga mayoritas mereka hanya melakukan isolasi mandiri. Kata dia gejala yang diderita tidak perlu diatasi dengan peralatan medis, maka dibolehkan isolasi di rumah masing-masing dengan pantauan ketat petugas kesehatan kecamatan.
Baca juga: Satgas: Rumah sakit rujukan COVID di Aceh nyaris penuh
Baca juga: IDI ingatkan gelombang kedua lonjakan kasus COVID di Aceh
Untuk saat ini, dia melanjutkan, pasien corona yang dirawat di rumah sakit seluruh Aceh sebanyak 387 orang, meliputi 26 orang dirawat di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) dan 361 pasien lainnya dirawat di ruang perawatan isolasi rumah sakit.
“Penggunaan tempat tidur yang ada sudah mencapai 31,7 persen di RICU dan 47,1 persen ruang isolasi rumah sakit,” katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk mendoakan agar warga Aceh yang sedang menderita COVID-19 segera sembuh dan tidak ada lagi kasus yang meninggal dunia. Kata dia, kasus-kasus meninggal dunia itu hendaknya menjadi pembelajaran agar warga tidak mengabaikan protokol kesehatan.
“Mari kita lindungi diri dan keluarga dan orangtua kita dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” katanya.
Hingga kini, dia menyebutkan kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 13.125 orang, di antaranya para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 10.581 orang, penderita yang masih dirawat 2.014 orang dan pasien yang meninggal dunia sudah mencapai 530 orang.
“Data akumulatif ini sudah mencakup penambahan kasus konfirmasi baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, pasien yang sembuh dan pasien yang meninggal dunia,” katanya.
Baca juga: Banda Aceh menggiatkan penegakan protokol kesehatan selama Ramadhan
Baca juga: Ada mutasi virus Inggris, IDI ingatkan warga Aceh tak renggang prokes
“Hari ini juga bertambah pasien sembuh 10 orang dan penderita COVID-19 yang meninggal dunia bertambah enam orang, salah satunya mantan Gubernur Aceh Prof Syamsuddin Mahmud di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Sabtu.
Dia menjelaskan saat ini kasus aktif COVID-19 di Aceh mencapai 2.014 orang. Padahal pada Maret lalu sudah turun di bawah seribu orang. Namun seiring kasus harian terus bertambah sejak medio April 2021 sehingga pasien corona yang dirawat sudah lebih dua ribu orang.
Menurut dia sebagian besar penderita COVID-19 di Aceh merupakan penderita tanpa gejala atau memiliki gejala ringan, sehingga mayoritas mereka hanya melakukan isolasi mandiri. Kata dia gejala yang diderita tidak perlu diatasi dengan peralatan medis, maka dibolehkan isolasi di rumah masing-masing dengan pantauan ketat petugas kesehatan kecamatan.
Baca juga: Satgas: Rumah sakit rujukan COVID di Aceh nyaris penuh
Baca juga: IDI ingatkan gelombang kedua lonjakan kasus COVID di Aceh
Untuk saat ini, dia melanjutkan, pasien corona yang dirawat di rumah sakit seluruh Aceh sebanyak 387 orang, meliputi 26 orang dirawat di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) dan 361 pasien lainnya dirawat di ruang perawatan isolasi rumah sakit.
“Penggunaan tempat tidur yang ada sudah mencapai 31,7 persen di RICU dan 47,1 persen ruang isolasi rumah sakit,” katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk mendoakan agar warga Aceh yang sedang menderita COVID-19 segera sembuh dan tidak ada lagi kasus yang meninggal dunia. Kata dia, kasus-kasus meninggal dunia itu hendaknya menjadi pembelajaran agar warga tidak mengabaikan protokol kesehatan.
“Mari kita lindungi diri dan keluarga dan orangtua kita dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” katanya.
Hingga kini, dia menyebutkan kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 13.125 orang, di antaranya para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 10.581 orang, penderita yang masih dirawat 2.014 orang dan pasien yang meninggal dunia sudah mencapai 530 orang.
“Data akumulatif ini sudah mencakup penambahan kasus konfirmasi baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, pasien yang sembuh dan pasien yang meninggal dunia,” katanya.
Baca juga: Banda Aceh menggiatkan penegakan protokol kesehatan selama Ramadhan
Baca juga: Ada mutasi virus Inggris, IDI ingatkan warga Aceh tak renggang prokes
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: