Ratusan rumah di tujuh daerah di Jatim rusak terdampak gempa bumi
22 Mei 2021 13:36 WIB
Personel TNI dan Polri mengecek konidisi rumah warga yang mengalami kerusakan di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021) malam. (ANTARA Jatim/Irfan Anshori/zk)
Surabaya (ANTARA) - Ratusan rumah di tujuh daerah di Jawa Timur rusak akibat terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 (dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,9 yang mengguncang Kabupaten Blitar pada Jumat (21/5) malam.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Jatim rumah rusak akibat terdampak gempa bumi terjadi di Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kota Blitar, dan Kabupaten Jember.
Baca juga: Warga korban gempa bumi di Blitar belum terima bantuan
Baca juga: BMKG minta waspadai bangunan retak saat potensi gempa susulan
"Data itu per hari ini pukul 08.00 WIB," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Jatim Satriyo Nurseno ketika dikonfimasi di Surabaya, Sabtu siang.
Rinciannya, di Kabupaten Blitar jumlah rumah rusak 101 unit, fasilitas umum rusak 10 unit, dan korban luka berat satu orang. Di Kabupaten Malang, rumah rusak 27 unit, fasilitas umum rusak lima unit dan luka ringan satu jiwa.
Di Kabupaten Lumajang, rumah rusak 19 unit, di Kota Malang rumah rusak satu unit, di Kabupaten Pasuruan rumah rusak satu unit dan fasilitas umum rusak satu unit. Di Kota Blitar rumah rusak tiga unit serta di Kabupaten Jember fasilitas umum rusak satu unit.
Sementara itu, gempa bumi tersebut turut dirasakan di 31 kabupaten/kota, yakni di Kabupaten Blitar dan Kota Blitar (dirasakan V MMI), serta Kabupaten Malang, Nganjuk, Lumajang dan Tulungagung (IV MMI).
Selanjutnya, Kabupaten Pasuruan, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Kota Malang, Kota Batu, Jember dan Situbondo (III MMI), serta Kota Pasuruan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, Lamongan, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Ponorogo, Bojonegoro, Magetan, Kabupaten Kediri, Kota Kediri dan Banyuwangi (II MMI).
Baca juga: Gempa di Blitar terjadi akibat subduksi Lempeng Indo-Australia
BMKG semula menyatakan gempa pada pukul 19.09 WIB yang pusatnya berada di laut sekitar 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar pada kedalaman 110 kilometer itu bermagnitudo 6,2, namun kemudian dimutakhirkan menjadi 5,9.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Jatim rumah rusak akibat terdampak gempa bumi terjadi di Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kota Blitar, dan Kabupaten Jember.
Baca juga: Warga korban gempa bumi di Blitar belum terima bantuan
Baca juga: BMKG minta waspadai bangunan retak saat potensi gempa susulan
"Data itu per hari ini pukul 08.00 WIB," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Jatim Satriyo Nurseno ketika dikonfimasi di Surabaya, Sabtu siang.
Rinciannya, di Kabupaten Blitar jumlah rumah rusak 101 unit, fasilitas umum rusak 10 unit, dan korban luka berat satu orang. Di Kabupaten Malang, rumah rusak 27 unit, fasilitas umum rusak lima unit dan luka ringan satu jiwa.
Di Kabupaten Lumajang, rumah rusak 19 unit, di Kota Malang rumah rusak satu unit, di Kabupaten Pasuruan rumah rusak satu unit dan fasilitas umum rusak satu unit. Di Kota Blitar rumah rusak tiga unit serta di Kabupaten Jember fasilitas umum rusak satu unit.
Sementara itu, gempa bumi tersebut turut dirasakan di 31 kabupaten/kota, yakni di Kabupaten Blitar dan Kota Blitar (dirasakan V MMI), serta Kabupaten Malang, Nganjuk, Lumajang dan Tulungagung (IV MMI).
Selanjutnya, Kabupaten Pasuruan, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Kota Malang, Kota Batu, Jember dan Situbondo (III MMI), serta Kota Pasuruan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, Lamongan, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Ponorogo, Bojonegoro, Magetan, Kabupaten Kediri, Kota Kediri dan Banyuwangi (II MMI).
Baca juga: Gempa di Blitar terjadi akibat subduksi Lempeng Indo-Australia
BMKG semula menyatakan gempa pada pukul 19.09 WIB yang pusatnya berada di laut sekitar 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar pada kedalaman 110 kilometer itu bermagnitudo 6,2, namun kemudian dimutakhirkan menjadi 5,9.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: