Pekanbaru (ANTARA News) - Sudah empat hari ini aktivitas pemantauan kondisi cuaca, pengiriman pesan lewat faximile dan komunikasi lewat telepon kabel di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru terganggu akibat putusnya jaringan Telkom.
"Sejak tanggal 16 Agustus kemaren hingga hari ini, aktivitas BMKG yang menggunakan jaringan Telkom tidak bisa sama sekali. Putusnya jaringan ini telah menggangu pemantauan cuaca, pemantauan titik api, komunikasi keluar maupun komunikasi yang masuk ke BMKG tidak bisa sama sekali," kata Kepala Sub Analisis BMKG Pekanbaru Marzuki kepada ANTARA, Kamis.
Dia mengatakan sebelum jaringan Telkom putus total pada Senin (16/8), jaringan telepon sudah mulai terganggu dan macet meski masih dapat di gunakan. Akan tetapi, sejak Senin total jaringan telepon dan kabel Local Area Network (LAN) putus sama sekali tidak bisa digunakan hingga Kamis (19/8).
"Kami tidak bisa menerima faximile, tidak bisa pakai fasilitas speedy, tidak bisa terima telepon dan menelpon keluar. Hal ini membuat BMKG tidak bisa mengambil data dari foto satelit, demikian juga dengan informasi titik api. Kondisi ini menggangu sekali terhadap pekerjaan kami," urainya.
Menurut Dia untuk mengantisipasi kebutuhan data dan informasi di BMKG Pekanbaru, pihaknya terpaksa menggunakan jalur khusus LAN BMKG Pusat Lintas Arta. Sayangnya informasi yang disediakan disini sudah ditentukan oleh BMG Pusat sehingga informasi yang tersedia hanya data standar saja.
"Kami tidak bisa mendapatkan data yang lebih spesifik tentang kondisi cuaca satu wilayah khususnya Riau dan Pekanbaru, karena menggunakan jaringan LAN BMKG Pusat," kata Marzuki.
Dia menambahkan masalah ini sudah dilaporkan jauh hari ke Telkom, akan tetapi sejauh ini tidak ada jawaban yang pasti.
"Telkom mengatakan ada kerusakan akan tetapi tidak dirinci kerusakan apa, Sistem Call Center saat dihubungi juga dilempar ke Medan," tambahnya. (ANT234/K004)
Jaringan Telkom Putus, Aktivitas BMKG Pekanbaru Terganggu
20 Agustus 2010 01:50 WIB
BMKG (www.bmkg.go.id)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: