Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis siang menguat mendekati angka Rp8.950 per dolar, karena pelaku pasar makin meningkatkan pembelian mata uang Indonesia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik 19 poin menjadi Rp8.956-Rp8.966 per dolar dari sebelumnya Rp8.975-Rp8.985.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta mengatakan rupiah hanya tinggal menambah beberapa poin untuk bisa mencapai level Rp8.950 per dolar.

Kenaikan rupiah yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir ini mendorong posisinya terus membaik, ujarnya.

Menurut Kostaman Thayi , kenaikan rupiah yang berlanjut itu, karena didukung oleh masuknya aliran dana asing ke pasar saham yang terus meningkat.

Pelaku cenderung membeli saham setelah menukarkan dolarnya dengan rupiah, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tajam, katanya.

Ia mengatakan, kenaikan rupiah pada Kamis siang cukup besar dibanding sesi sebelumnya, yang menunjukkan investasi asing meningkat.

"Kami optimis asing akan kembali melakukan pembelian sehingga jarak indeks BEI ke level Rp8.950 per dolar makin menyempit," ucapnya.

Kenaikan rupiah, menurut dia, sebenarnya membuat masalah bagi pendapatan pemerintah di sektor ekspor. Ekspor Indonesia ke pasar luar negeri kurang kompetitif, karena daya saingnya melemah.

Akibatnya pendapatan pemerintah dari pasar ekspor berkurang, ucapnya.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah berusaha menekan rupiah agar kembali melemah hingga di atas Rp9.000 per dolar.

Namun untuk menekan rupiah pemerintah agak sulit, karena pasar luar negeri cenderung membaik yang memicu rupiah menguat sehingga pemerintah untuk sementara membiarkan rupiah bergerak sesuai dengan kehendak pasar, ucapnya.
(T.H-CS/ A011/P003)