Pembangunan proyek Pelabuhan Terminal Petikemas Kalibaru memuaskan
21 Mei 2021 19:01 WIB
Jajaran komisaris dan direksi PT PP (Persero) saat meninjau progres pembangunan proyek Pelabuhan Terminal Petikemas Kalibaru Utara Tahap I di Jakarta. ANTARA/HO-PT PP
Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi, menilai progres pembangunan proyek Pelabuhan Terminal Petikemas Kalibaru Utara Tahap I dan Maritime Tower yang keduanya berada di Jakarta memuaskan sehingga diharapkan dapat selesai sesuai target.
"Kami melihat kedua proyek yang kami kunjungi ini memiliki progres yang berjalan dengan baik terutama di masa pandemi COVID-19 ini. Kami mengharapkan kedua proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan tentunya dengan kualitas terbaik," kata Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT PP (Persero) Andi Gani Nena Wea dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan saat dirinya bersama sejumlah jajaran komisaris dan direksi perseroan meninjau progres kinerja pembangunan proyek yang sedang berlangsung dan memastikan proyek tersebut berjalan baik.
Baca juga: TPK kelola Terminal 2 dan 3 Tanjung Priok
Proyek pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru Utara Tahap I yang dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dibangun sejak tahun 2012 merupakan salah satu mega proyek yang dikerjakan oleh perseroan dengan penyelesaian target pembangunan Mei 2022.
Sampai dengan April 2021, pembangunan mega proyek tersebut telah mencapai progres sebesar 95,16 persen dimana telah dilakukan serah terima kepada pemilik proyek secara bertahap. Selama masa pembangunannya, mega proyek ini telah mendapatkan kunjungan dari beberapa pejabat negara, yaitu Wakil Presiden Budiono (2014), Menteri BUMN RI Rini Soemarno (2015), Wakil Presiden Jusuf Kalla (2015), dan Presiden Joko Widodo (2016).
Sementara proyek pembangunan Maritime Tower ditargetkan dapat selesai pada Agustus 2021. Proyek yang dimiliki oleh PT Menara Maritim Indonesia ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp706 miliar. Sampai dengan awal Mei 2021, progres pembangunan proyek telah mencapai 78,31 persen.
Baca juga: Kapasitas peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok ditargetkan 11,5 juta teus
Maritime Tower juga memenuhi standar green building yang telah disertifikasi oleh lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan peringkat Gold. Bentuk bangunan Maritime Tower sendiri memiliki konsep desain seperti bentuk kapal phinisi yang menjadi ciri khas tersendiri di lingkungan perkantoran dan komersial di kawasan Jakarta Utara.
Andi Gani mengingatkan walaupun pembangunan proyek ini berlangsung di tengah pandemi, pihaknya menghimbau kepada para manajemen dan para pekerja proyek agar senantiasa menjalankan dan mentaati protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku di Indonesia.
"Kami juga mengharapkan agar kedua proyek tersebut dapat terus meningkatkan inovasi di dalam setiap proses kegiatan pembangunan proyek. Tidak lupa agar tim proyek terus meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam setiap kegiatan," katanya.
PP sebagai perusahaan yang memiliki komiten terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR untuk pembangunan berkelanjutan juga harus memberikan manfaat terhadap ekonomi, sosial, lingkungan, hukum serta tata kelola perusahaan yang lebih terintegrasi.
"Kami melihat kedua proyek yang kami kunjungi ini memiliki progres yang berjalan dengan baik terutama di masa pandemi COVID-19 ini. Kami mengharapkan kedua proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan tentunya dengan kualitas terbaik," kata Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT PP (Persero) Andi Gani Nena Wea dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan saat dirinya bersama sejumlah jajaran komisaris dan direksi perseroan meninjau progres kinerja pembangunan proyek yang sedang berlangsung dan memastikan proyek tersebut berjalan baik.
Baca juga: TPK kelola Terminal 2 dan 3 Tanjung Priok
Proyek pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru Utara Tahap I yang dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dibangun sejak tahun 2012 merupakan salah satu mega proyek yang dikerjakan oleh perseroan dengan penyelesaian target pembangunan Mei 2022.
Sampai dengan April 2021, pembangunan mega proyek tersebut telah mencapai progres sebesar 95,16 persen dimana telah dilakukan serah terima kepada pemilik proyek secara bertahap. Selama masa pembangunannya, mega proyek ini telah mendapatkan kunjungan dari beberapa pejabat negara, yaitu Wakil Presiden Budiono (2014), Menteri BUMN RI Rini Soemarno (2015), Wakil Presiden Jusuf Kalla (2015), dan Presiden Joko Widodo (2016).
Sementara proyek pembangunan Maritime Tower ditargetkan dapat selesai pada Agustus 2021. Proyek yang dimiliki oleh PT Menara Maritim Indonesia ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp706 miliar. Sampai dengan awal Mei 2021, progres pembangunan proyek telah mencapai 78,31 persen.
Baca juga: Kapasitas peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok ditargetkan 11,5 juta teus
Maritime Tower juga memenuhi standar green building yang telah disertifikasi oleh lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan peringkat Gold. Bentuk bangunan Maritime Tower sendiri memiliki konsep desain seperti bentuk kapal phinisi yang menjadi ciri khas tersendiri di lingkungan perkantoran dan komersial di kawasan Jakarta Utara.
Andi Gani mengingatkan walaupun pembangunan proyek ini berlangsung di tengah pandemi, pihaknya menghimbau kepada para manajemen dan para pekerja proyek agar senantiasa menjalankan dan mentaati protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku di Indonesia.
"Kami juga mengharapkan agar kedua proyek tersebut dapat terus meningkatkan inovasi di dalam setiap proses kegiatan pembangunan proyek. Tidak lupa agar tim proyek terus meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam setiap kegiatan," katanya.
PP sebagai perusahaan yang memiliki komiten terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR untuk pembangunan berkelanjutan juga harus memberikan manfaat terhadap ekonomi, sosial, lingkungan, hukum serta tata kelola perusahaan yang lebih terintegrasi.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: