Gorontalo (ANTARA News) - Pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya premium, mengeluhkan kualitas premium saat ini dimana selama ini premium yang dijualnya berwarna kuning cerah, namun selama seminggu ini warnanya berubah.

Yuyun Galuanta, salah seorang pengecer premium, yang berjualan di Kelurahan Bugis, Kota Gorontalo mengeluh Rabu, ''Sudah seminggu ini, warnanya menjadi merah kehitam-hitaman, akibatnya banyak warga yang tidak mau membeli."

Dia juga mengatakan, bahwa hampir semua pembeli mengira bahwa, premium tersebut telah dicampurnya dengan solar.

"Padahal kami tidak pernah mencampurnya, memang sejak saya beli di SPBU, warnanya sudah seperti ini," bantahnya.

Saat ini, Yuyun mengurangi pembelian premium yang sebelumnya 4 Jerigen, menjadi 2 Jerigen.

"Daripada saya yang rugi karena tidak ada yang mau membeli, lebih baik saya kurangi jumlah pembelian," ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Dullah, salah seorang karyawan swasta, yang akhir-akhir ini motornya sering macet, padahal kendaraan tersebut baru beberapa bulan keluar dari dealer.

"Akhir-akhir ini kendaraan saya sering macet, dan mengeluarkan bau menyengat," keluhnya.

Dia juga mencemaskan, hal tersebut akan merusak pompa bensin yang ada pada mobil dan kaburator motor. (ANT180/K004)