Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai mempersiapkan event Hutama Karya Endurance Challenge Lombok series yang akan digelar 8 Agustus 2021.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB, Ridwan Syah mengatakan, bahwa event ini adalah momentum untuk mempromosikan kepariwisataan NTB ke kancah dunia meski dalam masa pandemi COVID-19.

"Mari kita bersama-sama secara serius untuk memanfaatkan momen event ini sebagai wujud kesiapan kita menyongsong penyelenggaraan event berskala internasional MotoGP 2022," ujarnya disela-sela rapat koordinasi persiapan Hutama Karya Endurance Challenge Lombok series di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis.

Selain itu, event Hutama Karya Endurance Challenge Lombok Series jadi momentum untuk menampilkan produk-produk UMKM yang ada pada area bazar Mandalika mengingat Mandalika adalah venue akhir rute yang akan dilalui. Kegiatan sendiri dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.

"Untuk peserta nantinya harus melalui pemeriksaan yang ketat. Siap mendukung CHSE dan vaksinasi yang diharapkan," ucapnya.

Vice Presiden Operasional II HK, Octavianus Sitanggang mengatakan, bahwa Hutama Karya Endurance Challenge ini, merupakan event invitasi untuk mempromosikan pariwisata NTB.

Adapun rute yang dilalui peserta sejauh 123 kilometer yang dimulai dengan berenang dari Gili Air menuju Pantai Sire sejauh 2 kilometer, bersepeda dari Pantai Sire menuju Novotel sejauh 100 kilometer, dan berlari mengelilingi area Mandalika sejauh 21 kilometer.

"Tentu 3 titik rute yang kami pilih dengan tujuan mempromosikan pariwisata Lombok, untuk itu harapan kami dapat di dukung secara maksimal untuk kesiapan area yang akan dilalui demi kelancaran pelaksanaan event ini," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengatakan, pelaksanaan event ini guna membangkitkan kembali gairah kepariwisataan NTB di masa pandemi COVID-19.

"Kami berharap khusus melalui HK Endurance Challenge yang sifatnya invitasi ini bisa mempublikasikan secara lebih massive kesiapan zona wisata hijau Lombok-Sumbawa di era pandemi," ucapnya.

Ia menyatakan, karena spot-spot yang dilalui juga merupakan cikal bakal zona-zona yang dideklarasikan sebagai zona wisata hijau dan zero kasus COVID-19, destinasi dan fasilitas wisatanya ter-CHSE dan pelaku wisata serta masyarakat di dalam area ini minimal 70 persen sudah tervaksin.

Yusron menyatakan, hendaknya event ini tak hanya memberi manfaat bagi penguatan destinasi saja, namun juga dapat menyentuh para pelaku industri kreatif NTB.

"Kami memiliki beragam ekraf dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang juga perlu di tampilkan pada pelaksanaan event ini," terangnya.

Ia menambahkan, ada acara "welcome dinner" yang di selenggarakan di Gili Air misalnya tentu ada penampilan rona eKraf, sehingga peserta bersepeda mungkin juga nanti dapat menyinggahi bike park Meninting sebagai rest area 1 dan berikutnya bisa mempromosikan desa wisata yang dilalui hingga Mandalika.

"Di Mandalika pun harus ada performance industri kreatif kita menyuguhi kehadiran para penonton. Semuanya dalam prokes yang baik dan terukur," ucapnya.

Event ini akan di gelar 8 Agustus 2021. Saat ini panitia telah mengantongi ijin penyelenggaraan dari gugus tugas covid dan akan diikuti 60 peserta dari mancanegara dan 40 peserta yang diundang dari dalam negeri.

"Juara dunia iron man diundang mudah-mudahan dapat berpartisipasi dlaam event ini berikut para jawara dunia maupun nasional," katanya.


Baca juga: Kemenparekraf pastikan destinasi wisata di Lombok terapkan CHSE

Baca juga: DPRD dukung gagasan Menparekraf jadikan Mandalika "sport tourism"

Baca juga: 900 unit homestay untuk MotoGP di Lombok rampung