Menperin: Festival Joglosemar tingkatkan jumlah IKM
20 Mei 2021 17:05 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mencoba proses membatik dengan canting di Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB), Yogyakarta, Rabu (19/5/2021). ANTARA/Luqman Hakim/aa.
Magelang (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia melalui Festival Joglosemar, yang fokus di Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, bertujuan meningkatkan jumlah industri kecil dan menengah (IKM). "Selain itu, juga menciptakan nilai IKM dan meningkatkan pemintaan produk-produk UKM/IKM," katanya pada pembukaan Festival Joglosemar di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Kamis.
Ia menyampaikan pada Kamis ini juga diserahkan secara simbolis fasilitasi dari Kementerian Perindustrian untuk program restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, mesin dan peralatan pondok pesantren, merek IKM serta dukungan dan fasilitasi SNI termasuk SNI batik.
"SNI ini menjadi sangat penting karena bisa menjadi instrumen selain upaya kita meningkatkan kualitas produk-produk Indonesia, tetapi juga untuk menghambat laju barang-barang impor dari luar negeri," katanya.
Ia menyampaikan melalui berbagai program penumbuhan dan pengembangan IKM, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas SDM dan produk-produk IKM.
Agus Gumiwang mengatakan dalam mendukung tujuan utama Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021, ditargetkan sekitar 6,1 juta UKM/IKM onboarding di marketplace dan mungkin bisa didorong lagi menjadi 7 juta hingga 8 juta.
"Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak bisa mencapai angka itu," ujarnya.
Menurut dia, Kemenperin secara konsisten memberdayakan pelaku IKM melalui penguatan teknologi bisnis.
"Kami mempunyai program yang disebut Ismart IKM. Program ini sudah berjalan sejak 2017 dan kami telah meng-update 14.000 pelaku IKM di seluruh Indonesia," katanya.
Adapun manfaat yg bisa diperoleh para pelaku IKM dalam program Ismart IKM, yaitu untuk workshop membuka toko online, bisnis digital, manajemen bisnis, serta kebijakan dan peraturan pemerintah.
Kemudian, mereka bisa masuk ke dalam kabel Ismart IKM serta akses ke berbagai program Kementerian Perindustrian seperti restrukturisasi mesin peralatan, klinik kemasan, dan sertifikasi penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Ia menuturkan pemerintah telah menganggarkan program untuk sertifikasi TKDN melalui Kementerian Perindustrian sehingga biaya sertifikasi TKDN yang fokus ke IKM semuanya ditanggung pemerintah.
"Dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini, kami juga turut melaksanakan pameran offline dan online produk IKM di berbagai lokasi strategis, yaitu di bandara Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, dan Solo," katanya.
Selain juga di area perbelanjaan di dalam negeri termasuk di luar negeri bekerja sama dengan KBRI Singapura dan galeri-galeri Bank Indonesia.
Baca juga: Menperin: Beli produk dalam negeri merupakan tindakan patriotisme
Baca juga: Menperin resmikan Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia
Baca juga: Menperin ajak insan olahraga gunakan alat buatan dalam negeri
Ia menyampaikan pada Kamis ini juga diserahkan secara simbolis fasilitasi dari Kementerian Perindustrian untuk program restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, mesin dan peralatan pondok pesantren, merek IKM serta dukungan dan fasilitasi SNI termasuk SNI batik.
"SNI ini menjadi sangat penting karena bisa menjadi instrumen selain upaya kita meningkatkan kualitas produk-produk Indonesia, tetapi juga untuk menghambat laju barang-barang impor dari luar negeri," katanya.
Ia menyampaikan melalui berbagai program penumbuhan dan pengembangan IKM, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas SDM dan produk-produk IKM.
Agus Gumiwang mengatakan dalam mendukung tujuan utama Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021, ditargetkan sekitar 6,1 juta UKM/IKM onboarding di marketplace dan mungkin bisa didorong lagi menjadi 7 juta hingga 8 juta.
"Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak bisa mencapai angka itu," ujarnya.
Menurut dia, Kemenperin secara konsisten memberdayakan pelaku IKM melalui penguatan teknologi bisnis.
"Kami mempunyai program yang disebut Ismart IKM. Program ini sudah berjalan sejak 2017 dan kami telah meng-update 14.000 pelaku IKM di seluruh Indonesia," katanya.
Adapun manfaat yg bisa diperoleh para pelaku IKM dalam program Ismart IKM, yaitu untuk workshop membuka toko online, bisnis digital, manajemen bisnis, serta kebijakan dan peraturan pemerintah.
Kemudian, mereka bisa masuk ke dalam kabel Ismart IKM serta akses ke berbagai program Kementerian Perindustrian seperti restrukturisasi mesin peralatan, klinik kemasan, dan sertifikasi penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Ia menuturkan pemerintah telah menganggarkan program untuk sertifikasi TKDN melalui Kementerian Perindustrian sehingga biaya sertifikasi TKDN yang fokus ke IKM semuanya ditanggung pemerintah.
"Dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini, kami juga turut melaksanakan pameran offline dan online produk IKM di berbagai lokasi strategis, yaitu di bandara Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, dan Solo," katanya.
Selain juga di area perbelanjaan di dalam negeri termasuk di luar negeri bekerja sama dengan KBRI Singapura dan galeri-galeri Bank Indonesia.
Baca juga: Menperin: Beli produk dalam negeri merupakan tindakan patriotisme
Baca juga: Menperin resmikan Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia
Baca juga: Menperin ajak insan olahraga gunakan alat buatan dalam negeri
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: