Stasiun Gambir kembali ramai usai larangan mudik
20 Mei 2021 14:43 WIB
Calon penumpang kereta api tengah mengajukan permohonan untuk tes GeNose sebelum melakukan perjalanan di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (20/5/2021). (ANTARA/Anisyah Rahmawati)
Jakarta (ANTARA) - Penumpang Stasiun Gambir terlihat kembali ramai usai berakhirnya kebijakan larangan mudik sejak Senin (17/6) lalu, berdasarkan dari masyarakat yang mengajukan permohonan di loket tes COVID-19.
"Ketika libur lebaran paling tinggi 2.000 pengunjung, namun saat ini penumpang sudah di kisaran 4.000 sampai 5.000," kata Penanggung Jawab Posko GeNose dan Rapid Test Antigen Gambir di Jakarta, Kamis.
Agus mengatakan sesuai kebijakan pemerintah, surat bebas COVID-19 tetap diwajibkan kepada penumpang yang melakukan perjalanan kereta api jarak jauh.
"Penerapan protokol kesehatan juga masih ketat di Stasiun Gambir meskipun kebijakan pelarangan mudik lebaran sudah berakhir," ujar dia.
Agus mengakui banyak warga yang melaksanakan perjalanan saat ini karena penundaan jadwal pulang kampung dengan alasan pelarangan mudik.
"Kemarin (periode larangan mudik) kan memang sulit untuk berpergian karena harus bawa surat izin keluar masuk (SIKM) dan lain sebagainya. Kalau sekarang surat-surat itu tidak diperlukan lagi, hanya calon penumpang wajib untuk ikut rapid test antigen atau GeNose saja," tutur Agus.
Biaya untuk ikut swab test antigen Rp85.000 per orang sedangkan untuk GeNose Rp30.000 per orang, dan operasional posko mulai pukul 07.00 WIB-19.30 WIB setiap hari.
Penumpang yang wajib mengikuti swab test antigen maupun GeNose adalah berusia di atas lima tahun, tambah Agus.
"Untuk test GeNose hari ini di jam 11.30 kurang lebih sudah ada sekitar 500 pengunjung," kata petugas pendaftaran GeNose, Saiful.
Saiful mengatakan bahwa GeNose paling banyak diminati oleh pengunjung karena harganya yang relatif lebih murah.
Penumpang tes GeNose biasanya ramai pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai 2.000 pengunjung per harinya. Sedangkan swab test antigen kurang lebih mencapai 1.000 pengunjung per harinya.
"Kalau Genose kadang setiap hari pasti ada yang positif, lalu di anjurkan untuk tes antigen kalau di antigen negatif baru boleh berangkat," ungkap Saiful.
Saiful menambahkan jika ada pengunjung yang dinyatakan positif GeNose akan dianjurkan untuk swab test antigen, jika hasilnya masih positif maka pengunjung tidak diperbolehkan untuk berangkat dan akan di salurkan ke rumah sakit terdekat.
Baca juga: KAI catat hampir 6.000 penumpang tiba di Jakarta usai larangan mudik
Baca juga: Larangan mudik berakhir, KAI berangkatkan 10 ribu penumpang
Baca juga: Larangan mudik, ini syarat perjalanan gunakan KAJJ
"Ketika libur lebaran paling tinggi 2.000 pengunjung, namun saat ini penumpang sudah di kisaran 4.000 sampai 5.000," kata Penanggung Jawab Posko GeNose dan Rapid Test Antigen Gambir di Jakarta, Kamis.
Agus mengatakan sesuai kebijakan pemerintah, surat bebas COVID-19 tetap diwajibkan kepada penumpang yang melakukan perjalanan kereta api jarak jauh.
"Penerapan protokol kesehatan juga masih ketat di Stasiun Gambir meskipun kebijakan pelarangan mudik lebaran sudah berakhir," ujar dia.
Agus mengakui banyak warga yang melaksanakan perjalanan saat ini karena penundaan jadwal pulang kampung dengan alasan pelarangan mudik.
"Kemarin (periode larangan mudik) kan memang sulit untuk berpergian karena harus bawa surat izin keluar masuk (SIKM) dan lain sebagainya. Kalau sekarang surat-surat itu tidak diperlukan lagi, hanya calon penumpang wajib untuk ikut rapid test antigen atau GeNose saja," tutur Agus.
Biaya untuk ikut swab test antigen Rp85.000 per orang sedangkan untuk GeNose Rp30.000 per orang, dan operasional posko mulai pukul 07.00 WIB-19.30 WIB setiap hari.
Penumpang yang wajib mengikuti swab test antigen maupun GeNose adalah berusia di atas lima tahun, tambah Agus.
"Untuk test GeNose hari ini di jam 11.30 kurang lebih sudah ada sekitar 500 pengunjung," kata petugas pendaftaran GeNose, Saiful.
Saiful mengatakan bahwa GeNose paling banyak diminati oleh pengunjung karena harganya yang relatif lebih murah.
Penumpang tes GeNose biasanya ramai pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai 2.000 pengunjung per harinya. Sedangkan swab test antigen kurang lebih mencapai 1.000 pengunjung per harinya.
"Kalau Genose kadang setiap hari pasti ada yang positif, lalu di anjurkan untuk tes antigen kalau di antigen negatif baru boleh berangkat," ungkap Saiful.
Saiful menambahkan jika ada pengunjung yang dinyatakan positif GeNose akan dianjurkan untuk swab test antigen, jika hasilnya masih positif maka pengunjung tidak diperbolehkan untuk berangkat dan akan di salurkan ke rumah sakit terdekat.
Baca juga: KAI catat hampir 6.000 penumpang tiba di Jakarta usai larangan mudik
Baca juga: Larangan mudik berakhir, KAI berangkatkan 10 ribu penumpang
Baca juga: Larangan mudik, ini syarat perjalanan gunakan KAJJ
Pewarta: Anisya Rahmawati/Ganet Dirgantara
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021
Tags: