Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin upacara pengibaran bendera di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa pagi. Upacara bendera dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-65 itu dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono yang mengenakan kebaya berwarna merah duduk di panggung kehormatan bersama dengan Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono.

Penjagaan keamanan selama berlangsung upacara peringatan 17 Agustus kali ini tampak ketat dengan banyaknya personil TNI dan Polri yang berjaga di sekitar Istana Merdeka.

Upacara pengibaran bendera dipimpin komandan upacara komandan upacara Kolonel Iwan Isnurwanto dengan pengibar bendera dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah Nyoman Agus Santika Ardiana dari SMAN 1 Kuta, Bali, Putra Dwy Alfons dari SMAN 1 Gorontalo, dan Ismail Husain dari SMAN Model Terpadu Madani, Sulawesi Tengah.

Sedangkan pembawa baki adalah Arty Ardhila dari Bengkalis, Riau dan cadangannya Putri Karina Sukarman dari SMAN 1 Sampit, Kalimantan Tengah.

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Republik Indonesia diawali dengan peringatan detik-detik proklamasi tepat pukul 10.00 WIB ditandai dengan tembakan meriam sebanyak 17 kali, sirene, bunyi beduk-beduk di masjid serta lonceng di gereja-gereja selama satu menit.

Dilanjutkan dengan pembacaan naskah proklamasi oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman dan upacara penaikan bendera merah putih.

Sejumlah tamu undangan yang hadir antara lain anak-anak dari mantan presiden Soekarno, seperti Sukmawati dan Guruh, mantan wakil presiden Try Soetrisno, sejumlah duta besar negara sahabat dan negara-negara ASEAN.

Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II juga tampak telah hadir dengan didampingi oleh pasangan masing-masing, termasuk Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri yang beberapa hari keberadaannya sempat dipertanyakan publik.

Peringatan Hari Kemerdekaan ke-65 dimulai tepat pukul 10.00 WIB bertepatan dengan detik-detik pembacaan teks proklamasi oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada 17 Agustus 1945.
(G003/B010)