Bogor (ANTARA News) - Martina Hoa Pawo (36), ibu dua anak warga Jalan Latumenten III, Kelurahan Jelembar, Kecamatan Grogol Petamburan III Jakarta Barat ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya, Senin siang di Jalan Ardio nomor 6 Gang Tujuh Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Jawa Barat.

Ibu dua anak yang bekerja sebagai karyawan swasta di bilangan Jakarta Barat tersebut nekad menghabisi hidupnya karena memiliki penyakit insomnia yang tidak sembuh-sembuh.

"Menurut penuturan suaminya, sang istri sudah pernah mencoba malakukan upaya bunuh diri, tapi gagal. Ini yang kedua kalinya dia mencobanya," kata Kasatreskrim Polsek Bogor Tengah, AKP Achmad Choerudin, melalui petugas penyidik Polsek Iptu Anwar T, di Mapolsek Bogor Tengah.

Korban ditemukan pertama kali oleh Memen (42) buruh bangunan yang bekerja di rumah Chaidir (50) pemilik rumah kontrakan tempat korban tinggal, sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu Memen yang sedang mengecat rumah, melihat korban dari pintu angin kamar tempat korban menginap.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban datang ke Bogor seorang diri pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Di jalan korban bertemu Jeje warga setempat Cibogor yang menanyakan kenapa dirinya berjalan seorang diri malam hari.

"Korban minta tolong dicarikan rumah kontrakan, lalu Jeje mengantarkan ke rumah Chaidir," kata Anwar.

Di rumah Chaidir, korban mengaku sudah bersuami dan ingin mengontrak rumah, tapi Chaidir tidak langsung menyanggupi permintaan korban. Selanjutnya korban minta izin meminjam payung kepada Chaidir untuk pergi keluar mencari kontrakan yang lain.

Sekitar pukul 22.00 WIB, korban datang lagi ke rumah Chaidir dan meminta untuk diberi izin menginap semalam saja beralasan sudah malam.

Chaidir mengizinkan korban menginap semalam di salah satu rumah kontrakannya. Kemudian pagi harinya korban ditemukan tewas tergantung dengan tali tambang di plafon rumah.

Sementara itu menurut penuturan suami korban Pratono (39) yang datang ke Mapolsek Bogor Tengah, korban sudah meninggalkan rumah sejak Sabtu usai pulang kantor. Korban hanya membawa tas dan meninggalkan telepon genggamnya di rumah.

Anwar mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, penyebab kematian korban murni bunuh diri, karena di tempat kejadian ditemukan tali tambang dan cairan obat nyamuk yang baru dibeli oleh korban.

"Hasil penyelidikan sementara, korban murni bunuh diri, karena ditemukan tambang dan cairan obat nyamuk yang baru dibeli. Sepertinya korban sudah merencanakan akan bunuh diri. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada diri korban," ujanya.

Sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah korban dibawa ke ruang forensik RS PMI Bogor untuk di visum. Saat ini jenazah korban telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Petamburan Jakarta Barat.

Pratono ditemani anak pertamanya saat ditemui di Mapolsek Bogor Tengah terlihat begitu terpukul dengan kepergian sang istri, ia tidak dapat berkomentar banyak.

Dengan wajah kuyu ia mengurus proses pengambilan jenazah istrinya sambil terus menyandang tas milik istrinya, satu-satunya peninggalan sang istri saat bunuh diri.
(KR-LR/Y006)