Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) dan Indonesia Investment Authority (INA) menjajaki potensi kemitraan strategis investasi pada sektor energi, termasuk energi terbarukan untuk mewujudkan ketahanan energi dan menggerakkan ekonomi nasional.

Pjs Senior Vice President Korporat Komunikasi dan Relasi Investor Pertamina Fajriyah Usman mengatakan investasi yang dilakukan Pertamina bertujuan untuk meningkatkan produksi dan cadangan migas, sehingga akan berdampak pada pengurangan impor minyak nasional dan mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

“Keseluruhan investasi Pertamina, terbuka untuk kerja sama dengan INA. Kami menyambut baik peluang ini agar bisa terlaksana dan berdampak positif bagi semua pihak,” kata Fajriyah Usman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Sepanjang tahun 2020-2024, Pertamina sedang menjalankan 14 proyek strategis nasional dan 300 proyek investasi lainnya di sektor hulu, hilir, dan energi bersih terbarukan dengan total anggaran 92 miliar dolar AS.

Selain itu, terdapat beberapa rencana proyek strategis Pertamina dalam rangka unlock value untuk mengoptimalisasi nilai Pertamina Group, sebagian proyek tersebut berpeluang untuk mendapatkan pendanaan dari INA.

Komitmen Pertamina meskipun dalam kondisi pandemi, seluruh aktivitas operasional tetap berjalan mengingat ekosistem Pertamina sangat besar ada 1,2 juta tenaga kerja yang menjadi motor penggerak untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengapresiasi kerja sama yang dilakukan INA dan Pertamina.

Menurutnya, melalui kerjasama tersebut INA akan bekerja keras untuk membangun partnership yang saling menguntungkan untuk masa depan energi nasional.

“Pertamina merupakan perusahaan besar dan sangat strategis, sehingga kami ingin sekali untuk bisa berperan serta dan berkontribusi agar proyek-proyek strategis yang sedang dijalankan Pertamina sukses,” ucap Ridha.

Baca juga: Kilang Pertamina Internasional catat kinerja positif triwulan I 2021
Baca juga: Pertamina prioritaskan proyek transisi energi dari fosil ke EBT
Baca juga: LPI ingin ciptakan iklim investasi yang nyaman bagi investor