Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki listrik bersih di rumah melalui program ekosistem energi baru terbarukan berupa pemasangan pembangkit listrik tenaga surya.

Senior Vice President Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan perseroan menyiapkan pembiayaan dengan skema kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan yang murah dan dapat dicicil bagi nasabah untuk pemasangan panel surya.

"Tahap awal skema yang akan kami keluarkan untuk nasabah yang sudah memiliki payroll di Bank Mandiri," kata Josephus.

Program kolaborasi bersama antara Bank Mandiri, Dewan Energi Nasional, dan PT LEN Agra Energy tersebut ditujukan guna mendukung energi hijau dan menurunkan emisi karbon dengan cara pemasangan panel surya pada atap rumah hunian.

Masyarakat yang bisa menikmati layanan ini, antara lain pegawai pemerintahan dan swasta yang menyalurkan pendapatan tetap melalui Bank Mandiri.

Melalui skema payroll, konsumen dapat mengajukan limit maksimal sebesar Rp1 miliar dengan jangka waktu kredit paling lama 15 tahun.

Harga paket solar panel paling murah berukuran 1 kWp senilai Rp20 juta. Sedangkan paket tertinggi berukuran 5 kWp dengan harga mencapai Rp70 juta. Saat ini Bank Mandiri hanya memberikan paket harga tersebut hanya untuk wilayah Jabodetabek.

Sedangkan untuk pembelian panel surya di luar Jabodetabek akan dikenakan biaya tambahan, seperti Banten Rp2,75 juta, Jawa Barat Rp3,5 juta, Jawa Tengah dan Yogyakarta Rp5 juta, serta Jawa Timur Rp7 juta.

Konsumen yang ingin memiliki listrik bersih hanya perlu mengisi aplikasi permohonan kredit dengan lengkap dan benar, serta melengkapi fotokopi KTP dan NPWP.

Seperti diketahui, program kredit payroll panel surya tersebut merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap target pencapaian bauran energi nasional sebesar 23 persen pada 2025.

Pemerintah dan pelaku industri sejak tahun lalu terus berupaya untuk mengakselerasi pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia agar bisa bersaing dengan energi fosil.

Hingga akhir 2020, realisasi bauran energi bersih di Indonesia telah mencapai 11,2 persen atau 10,6 gigawatt dengan target 2025 sebesar 24 gigawatt.

Bank Mandiri berharap dapat terus mendukung program pemerintah untuk menggali dan memanfaatkan potensi energi baru dan terbarukan yang cukup besar di Indonesia serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

Baca juga: Tiga insentif untuk mendorong pertumbuhan PLTS atap
Baca juga: Kementerian ESDM: PLTS atap kunci keberhasilan bauran energi nasional
Baca juga: PLTS atap dinilai solusi penuhi target bauran EBT 23 persen