Jakarta, 16/8 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakanreformasi gelombang kedua, yakni masa setelah pemilihan umum nasional 2009, mempunyai aspek ganda yaitu perubahan dan kesinambungan.

"Tujuan reformasi gelombang kedua bukan untuk mengubah haluan namun untuk mempertegas. Bukan untuk memperlambat namun justru memacu laju perubahan," kata Presiden ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-65 di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Gedung MPR/DPR RI Senayan, Jakarta, Senin pagi.

Ia merujuk reformasi gelombang kedua sebagai masa setelah pemilihan umum nasional 2009.

"Dengan landasan yang ada, sudah saatnya Indonesia tidak lagi hanya berjalan, namun justru harus berjalan lebih cepat dan mulai berlari," katanya.

Untuk menunjang hal itu, Pemerintah melalui program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II telah mengidentifikasi berbagai sumbatan atas peraturan perundangan yang menghambat.

"Kita benahi kerumitan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penggunaan tanah dan tata ruang, ...di bidang infrastruktur untuk memperbaiki iklim investasi," katanya.

Pemerintah juga menyusun arah pembangunan dalam lima hingga 20 tahun mendatang untuk mengakomodasi sindrom pemikiran jangka pendek dari demokrasi.

Menurut Presiden, dalam lima tahun mendatang pemerintah telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-2 sebagai pedoman pembangunan pada periode tahun 2010-2014, yang mana tercantum sasaran konkrit pembangunan.

"Kita tetapkan sejumlah prioritas nasional, mulai dari reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan dan ketahanan pangan," katanya.

Sejumlah sasaran lain seperti bidang infrastruktur, iklim investasi dan usaha, energi, lingkungan hidup, pengelolaan bencana, serta pembangunan daerah tertinggal, terdepan, terluar serta pascakonflik juga menjadi perhatian.

"Tidak kalah pentingnya adalah kebudayaan dan inovasi teknologi," katanya.

Untuk mempercepat pelaksanaan prioritas pembangunan nasional, Presiden telah menerbitkan dua Instruksi Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional dan tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.

Pidato Kenegaraan tersebut merupakan pidato kenegaraan pertama pada masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II dan tahun pertama Pembangunan Nasional lima Tahunan 2010-2014.

Di awal pidatonya Presiden Yudhoyono merujuk forum Sidang Bersama itu sebagai forum yang istimewa karena merupakan Sidang Bersama yang pertama yang dilaksanakan di era reformasi.
(G003/A024)