Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta semua pihak memperkuat mitigasi bencana dalam menghadapi fenomena anomali cuaca guna meminimalkan risiko bencana.

"Saya minta ada upaya terencana dan serius dalam mitigasi bencana untuk mengurangi risiko," ujar Risma dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Risma saat berada di Aula Kantor Kecamatan Marancar, Tapanuli Selatan (Tapsel) meminta semua pihak untuk mewaspadai fenomena anomali cuaca. Penguatan mitigasi bencana dinilai penting menjadi perhatian semua pihak.

Baca juga: Risma berikan bansos, fasilitasi dua "Manusia Gerobak" pulang kampung

"Sekarang ini kan cuaca tidak menentu. Bulan-bulan ini seharusnya kita sudah memasuki musim kemarau. Tapi, kita lihat hujan kan masih sering terjadi," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Risma berpesan kepada semua pihak terkait untuk memastikan ada kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dia minta langkah-langkah mitigasi bencana diperkuat untuk mengurangi resiko bencana.

"Maka, penting juga melestarikan kearifan lokal seperti kalau ada gempa besar masyarakat di pantai lari ke ketinggian," katanya.

Risma hadir dengan disambut upacara adat selamat datang Mangulosi. Kehadiran Mensos disambut Bupati Tapanuli Selatan H. Dolly Pasaribu, Kadinsos Sumatera Ranai, Kapolres Tapsel AKBP Roman Smaradhana, Dandim 0212 TS Letkol Inf Rooy Chandra S, Kadinsos Tapsel Nurdin, dan Kepala Balai Karya Bahagia Medan Wibowo.

Dalam kesempatan tersebut, Risma memberikan bantuan untuk bencana longsor sebesar Rp267.372.295.

Baca juga: Hujan diprakirakan turun di sebagian wilayah Indonesia

Baca juga: Pentingnya kearifan lokal untuk mitigasi bencana


Sebelumnya Kemensos menyerahkan santunan senilai Rp180 juta kepada 12 ahli waris korban longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, beberapa waktu lalu.

Masing-masing ahli waris mendapatkan santunan sebesar Rp15 juta. Santunan untuk 12 jiwa yang menjadi korban meninggal dalam bencana longsor di area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Kecamatan Marancar.