New Delhi (ANTARA News/Reuters) - Perdana Menteri India meminta sejumlah kementerian Sabtu supaya mengadakan penyelidikan terkait adanya pengaduan korupsi dan mismanajemen menjelang Commonwealth Games Oktober.

Dana event yang dimaksudkan untuk memamerkan peningkatan pengaruh global India, mengikuti langkah Olimpiade Beijing, membengkak 17,5 kali lipat lebih dari perkiraan anggaran semula yang membuat khawatir sejumlah gelanggang tidak akan siap.

Komisi Kewaspadaan Pusat, watchdog anti-korupsi pemerintah, mengidentifikasi korupsi terjadi di 16 proyek.

Partai oposisi Bharatiya Janata menggunakan dugaan korupsi untuk mencemarkan Partai Konggres yang berkuasa, yang sedang bergulat mengatasi protes kenaikan harga dan kemungkinan pemberontakan separatis di Kashmir.

Sesudah menemui para pejabat senior event olah raga itu Sabtu, Manmohan Singh memerintahkan untuk menyelidiki tuduhan korupsi yang mengaduk-aduk Commonwealth Games 3-14 Oktober. Kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dirinya akan menginspeksi beberapa gelanggang bulan ini.

"Perdana Menteri memerintah kementerian terkait supaya menginvestigasi seluruh dugaan yang telah diterima baik prosedural maupun korupsi lain," kata pernyataan yang dikeluarkan Kantor Singh.

Korupsi diduga terkait pemberian kontrak, dan penyewaan atau pembelian peralatan seperti AC dan treadmill dan bahkan kertas toilet, media India melaporkan.

Pernyataan perdana menteri itu dipandang sebagai cercaan terhadap ketua panitia Suresh Kalmadi, yang menjauhkan diri dari tuduhan, dengan mengatakan pekerjaan pembangunan dilakukan badan-badan pemerintah sedangkan peran komite dibatasi pada penyelenggaraan event itu.

Tiga pejabat senior Delhi Commonwealth Games sudah diberhentikan terkait korupsi keuangan.

"Ia (Singh) mengatakan bahwa, menjelang event olah raga itu, kepercayaan publik perlu didapat lewat penegakan aturan dan pelaksanaan supervisi efektif pada pekerjaan persiapan tersebut," kata pernyataan itu. (K004/R009/TERJ)