Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah akan mengimpor gula kristal putih pada akhir tahun untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut pada lima bulan pertama tahun 2011.

"Akhir Desember atau awal Januari harus sudah mulai," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, tentang rencana realisasi impor gula kristal putih.

Menurut dia, pemerintah sedang menghitung kembali stok gula kristal putih pada akhir tahun dan jumlah kebutuhan akan komoditas tersebut pada lima bulan pertama tahun 2011.

"Kita sedang menghitung sampai berapa stok akhir tahun dan kekurangan untuk mengisi kebutuhan lima bulan pertama tahun depan saat tidak ada produksi dalam negeri serta keperluan impor kita berapa," katanya.

Pemerintah, dia menambahkan, juga memperhitungkan produksi dan situasi perdagangan gula dunia dalam menetapkan waktu dan volume impor gula untuk memenuhi kebutuhan gula tahun depan.

"Harga gula dunia sedikit meningkat dan sekarang ekspor hanya dilakukan Brazil, yang lokasinya cukup jauh, kita memperhitungkan itu," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan impor gula kristal putih tahun ini kemungkinan besar lebih banyak dibanding tahun 2009 karena produksi gula kristal putih nasional menurun secara bermakna karena faktor cuaca.

"Upaya peningkatan produksi sudah dilakukan dengan revitalisasi pabrik gula dan peningkatan rendemen tapi tidak bisa mendongkrak produksi karena cuaca memang tidak bersahabat," katanya.

Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog sutarto Alimoeso menyatakan adanya sinyalemen penurunan produksi gula kristal putih dalam negeri dari 2,9 juta ton menjadi antara 2,2 juta ton sampai 2,5 juta ton tahun ini akibat kondisi iklim yang tidak mendukung.

Dengan kondisi yang demikian, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur memperkirakan stok gula kristal putih pada akhir tahun akan kurang sekitar 400 ribu ton.

"Harusnya Desember ada stok 1,2 juta ton untuk `carry over` tahun depan tapi dengan penurunan produksi akibat faktor cuaca stok gula akhir tahun bisa kurang 400 ribu," kata Natsir Mansyur di kantor KADIN Indonesia Jakarta pada Selasa (10/8).
(ANT/A024)